Laporan Wartawan Tribunnews.com. Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cara penyajian makanan pendamping ASI (MPASI) harus memperhatikan kebersihan dan nutrisinya.
Pasalnya, kebersihan dan nutrisi menjadi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Baca: KAJ Pastikan Juni 2020 Sebagai Masa Persiapan, Juli Masa Pelaksanaan New Normal
Pemilihan Menu MPASI juga beragam mulai dari daging yang dipilih sayur dan buah agar anak mendapat pilihan nutrisi beragam.
Untuk proses penyajian, dokter Spesialis Anak dr. Septina Ayu Samsiati pun mengingatkan untuk MPASI dari sayur-sayuran sebaiknya tidak dihangatkan.
Sayuran sangat sensitif pada panas, sehingga sayur yang dihangatkan berkali-kali bisa membuat kadar vitamin pada sayur berkurang.
"Kalau sayur dipanaskan vitaminnya berkurang gak dapat mikronutriennya, jadi kalau sayur harus disajikan segar," kata dr. Septina saat webinar bersama Entrakid, Senin (8/6/2020).
Sementara itu MPASI berbahan daging ada kelonggaran dilakukan pemanasan tapi jangan sampai berulang karena daging bisa terkontaminasi dengan udara bebas.
"Kalau MPASI jenis protein sepreti daging tidak masalah dihangatkan kembali," ucap dr. Septina.
Sebelumnya konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, dr. Titis Prawitasari, SpA(K) menyebutkan MPASI sebaiknya dibuat sesuai dengan porsi anak.
Jika dibuat untuk dua kali makan, porsi untuk siang atau malam disimpan dalam wadah tertutup lalu dimasukkan ke dalam kulkas supaya tetap bersih.
Barulah ketika ingin diberikan kepada bayi dikeluarkan dari wadah dan dihangatkan.
Baca: Bayi Usia 1 Tahun di Solo Sembuh dari Corona, Wali Kota Rudy Antar Pulang ke Rumah, Ini Imbauannya
MPASI yang sudah dihangatkan tidak disarankan disimpan lagi ke dalam kulkas.
"Makanya penting untuk direncanakan prosesnya, jadi setelah dimasak atau setelah dieksekusi langsung disimpan yang mau dimakan nanti dan yang mau dimakan langsung disajikan," pungkas dr. Titis.