News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Disinfektan Berbahaya untuk Pengidap Asma dan Alergi, Ini yang Terjadi Jika Terkena Wajah

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung menyemprot tubuh dan pakaiannya di bilik disinfektan atau antiseptic chamber sebelum masuk salah satu kafe di Jalan Cihapit, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/4/2020). Penyediaan fasilitas tempat untuk membersihkan bakteri dan virus pada kulit dan pakaian di tempat tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejak virus corona (covid-19) menghebohkan dunia, disinfektan menjadi sangat penting dan banyak juga yang mencoba membuatnya sendiri di rumah karena susah ditemui.

Sempat heboh juga disinfektan yang ada di pintu-pintu komplek perumahan maupun gedung-gedung tertentu yang disemprotkan sebelun masuk komplek dan gedung.

Dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) menjelaskan yang perlu diingat saat penggunaan disinfektan adalah jangan mengenai kulit dan wajah.

Bagi yang memiliki masalah alergi kulit terutama yang memiliki asma harus berhati-hati karena berisiko menimbulkan kekambuhan karena bahan-bahan kimia pada disinfektan.

Baca: Jadi Bagian Protokol Pencegahan Covid-19, Ternyata Menggunakan Masker Bagi Penderita Asma Berbahaya

Baca: Dipindahkan ke RSKO, Dwi Sasono Tidak Ditemani Widi Mulia, Kemana Sang Istri?

Jamaah melewati bilik disinfektan saat memasuki area Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi untuk melaksanakan shalat Jumat, Jumat (29/5/2020). Pemeritah Kota Bekasi mengizinkan sejumlah masjid di zona hijau untuk melaksanakan kegiatan ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Disinfektan ada berbagai macam kandungan kalau kulit alergi jadi masalah kalau disemprotkam ke wajah, kalau asma kalau menghirup zat tertentu akan jadi alergi," ungkap dr. Erlina saat live bersama Radio Kesehatan, Selasa (9/6/2020).

Kalau mau menyemprotkan disinfektan dr. Erlina menyarankan ke benda-benda yang dibawa saja, yang berisiko menempel virus covid-19.

"Misalnya mau ke gedung membawa barang-barang tertentu itu disemprot disinfektan dulu boleh lah, kalau ada virus dipermukaan benda disemprot disinfektan itu akan mati," kata dr. Erlina.

Hindari juga pemyemprotan disinfektan ke plastik atau wadah yang berisi makanan yang langsung di makan karena takutnya menempel pada makanan dan tertelan.

"Kalau beli makanan berbungkus bungkus luarnya saja jangan kena masakan yang langsung dimakan, kalau kaya susu atau sirup di kalemg itu gak usah disemprot disinfektan, cukup dilap saja," pungkas dr. Erlina.

Baca: Syarat Baru Bepergian Lintas Kota saat New Normal: Tes PCR hingga Download Aplikasi

Persiapan New Normal

Sementara itu, dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) pun mengingatkan kebiasaan sehat menjelang new normal.

Saat ini sebagian masyarakat ada yang masih bersiap menjalankan aktivitas di luar rumah saat pandemi virus corona (covid-19).

Tapi ada juga yang sudah aktif kembali beraktivitas di luar rumah.

Beraktivitas di luar rumah saat pandemi covid-19 ini tentunya harus memulai kebiasaan baru.

Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak memakai alat makan sendiri , jadi pola kenormalan baru agar tetap terhindari dari covid-19.

Perilaku baru tersebut sangat diperlukan karena covid-19 ditularkan dari orang yang sakit ke orang yang sehat.

Pengunjung menikmati hidangan di The Atjeh Connection Resto and Coffee di Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Beberapa restoran mulai menerapkan protokol kesehatan usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengizinkan pembukaan restoran pada tatanan normal baru (new normal) pada 8 Juni 2020. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Pertama penularan covid-19 yang paling cepat adalah melalui droplet atau partikel kecil ludah yang keluar saat bersin, batuk, maupun berbicara kencang yang membuat droplet keluar dan terhirup oleh yang sehat.

"Kalau seseorag menderita covid-19 kalau batuk, bersin, bicara kencang hingga mengeluarkan droplet itu sangat mudah menularkan," kata Erlina saat live bersama Radio Kesehatan, Selasa (9/6/2020).

Penularan kedua bisa secara tidak langsung yakni melalui tangan, anggota tubuh yang bisa memegang benda apa saja tanpa diketahui kebersihannya.

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) mencuci tangan pada hari pertama kerja pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Pada masa PSBB transisi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau proporsi karyawan perkantoran hanya 50 persen dari keseluruhan pekerja dan sisanya bekerja dari rumah dengan pembagian jadwal kerja dua shift. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Kalau di benda tersebut ada droplet yang jatuh dari orang yang terjangkit covid-19 lalu tangan tidak dicuci dan memegang bagian mata, hidung, dan mulut sangat mudah masuk ke saluran pernapasan.

"Penularan yang bisa tu lewat tangan memegang benda yang ada droplet itu lalu bisa tercemar, belakangan ini sering tangannya pegang muka lalu virus masuk ke dalam saluran napas. Metode itulah yang mendasari untuk pencegahannya," ungkap Erlina.

Saat terjangkit imunitas tubuh sangat mempengaruhi, kalau imunitas tubuh bagus bisa saja terjangkit covid-19 tapi dengan gejala yang ringan, bahkan tidak ada gejala.

Kemudian kalau imunitas tubuh sulit melawan maka muncul gejala batuk, pilek, tiba-tiba hilang indra penciuman dan sulit merasakan makanan atau minuman hingga hingga sesak napas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini