TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ahli Pernapasan China, Zhong Nanshan menyebut China akan memiliki vaksin virus corona yang siap digunakan untuk keadaan darurat pada awal musim gugur ini.
Perkiraan Zhong menggemakan komentar bulan lalu oleh Gao Fu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, bahwa mereka sedang menyusun pedoman untuk menentukan siapa yang akan memenuhi syarat untuk menerima vaksin, kapan harus meminumnya, dan apa yang akan menjadi penggunaan darurat.
Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Antony Fauci, telah membuat komentar serupa, mengatakan 100 juta dosis mungkin siap pada akhir tahun bahkan sebelum akhir uji klinis.
Dilansir oleh South China Morning Post, Zhong mengatakan bahwa herd immunity tanpa intervensi tidak dapat dicapai tanpa angka kematian yang tinggi, menjadikan inokulasi satu-satunya cara yang layak untuk mendapatkan herd immunity.
"Kekebalan alami membutuhkan 60 hingga 70 persen dari populasi suatu negara untuk terinfeksi oleh virus corona baru, yang dapat menyebabkan jumlah kematian 30 hingga 40 juta," kata Zhong dalam acara langsung yang diselenggarakan oleh raksasa teknologi Baidu.
"Satu-satunya solusi masih vaksinasi massal,” katanya.
“ (Herd immunity) masih tergantung pada pengembangan vaksin. Vaksinasi skala besar akan memakan waktu satu hingga dua tahun. Vaksin baru dapat digunakan dalam keadaan darurat pada awal musim gugur ini atau akhir tahun. "
Baca: Meski Uji Coba Belum Selesai, China Berencana Gunakan Vaksin Virus Corona Akhir Tahun Ini
Baca: Belum Ada Vaksin, Ahli di Inggris: Kita Harus Belajar Hidup Bersama Covid-19 Selama Beberapa Tahun
Lima vaksin yang dikembangkan oleh para ilmuwan China sedang menjalani uji coba terhadap manusia, menurut buku putih pemerintah yang diterbitkan pada hari Minggu.
Salah satu kandidat vaksin, yang dikembangkan oleh Beijing Institute of Biological Products, menerbitkan data pra-klinisnya di jurnal Cell pada hari Sabtu.
Data menunjukkan bahwa pada kera, vaksin, yang menggunakan patogen yang tidak aktif, menginduksi antibodi tingkat tinggi yang melindungi tubuh dan memberikan perlindungan yang sangat efisien terhadap Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.