TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak-anak juga memiliki risiko tinggi terjangkit virus corona (covid-19) seiring dengan terus bertambahnya jumlah anak yang positif virus ini.
Melansir dari suryamalang.com, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyebutkan usia anak hingga remaja yang terpapar covid-19 di Jawa Timur hingga Minggu 14 Juni 2020 mencapai 584 orang dari total 7.589 kasus.
Dokter Spesialis Anak dari RS Hasan Sadikin Bandung, dr. Anggraini Alam, Sp.A(k) menjelaskan virus covid-19 ini memang tidak pandang usia jadi bisa menyerang siapapun.
Apalagi anak-anak yang usia di bawah satu tahun yang sistem jaringan di tubuhnya masih sangat lemah, risiko tertularnya bahkan cukup besar.
"Anak-anak juga rentan, apalagi bayi baru lahir betul-betul, sehingga tidak heran anak usia kurang satu tahun banyak yang terinfeksi dan luarannya (gejala) buruk," ungkap dr. Anggraini saat live bersama Radio Kesehatan, Senin (15/6/2020).
Baca: Usai Sembuh dari Covid-19, Diva Penyandang Seckel Syndrome Ingin Terapi Lagi dan Sekolah
Baca: Cerita Diva Anak Pengidap Penyakit Langka, Seckel Syndroma Berjuang Melawan Covid-19
Saat terkena covid-19 anak-anak di Indonesia bahkan bisa mengalami peradangan yang berat karena kondisi kesehatan anak yang kurang baik.
Dr. Anggraini menyebutkan memang belum ada penelitian pasti, namun masalah nutrisi tidak seimbang pada anak di Indonesia mudah membuat anak yang terpapar covid-19 memiliki gejala yang berat.
"Di Indonesia kelihatan berat karena banyak faktor mulai dari kesehatan genetiknya atau nutrisinya anak Indonesia, banyak yang kurus, kegemukan, pendek, kita belum tahu apa yan pastinya semua itu harus dipertimbangkan," ungkap dr. Anggraini.
Baca: Ini 5 Nutrisi untuk Mendukung Kecerdasan Otak Anak, Sediakan Selalu Setiap Hari di Rumah
Kemudian faktor lingkungan juga bisa memperberat sakit anak, misalnya karena orang tua anak merokok lalu anak jadi perokok pasif yang berarti paru-parunya terganggu sedangkan penyakit covid-19 ini menyerang saluran pernapasan.
"Bagaimana di rumahnya, ada komorbit dari dewasa yang merokok dan gak sadar anak-anaknya jadi perokok pasif," pungkas dr. Anggraini.
Sementara sampai saat ini covid-19 menular dari orang--orang dan anak-anak masih di rumah karena belum ada kegiatan sekolah. Oleh karena itu dr. Anggraini mengimbau para orang tua yang keluar rumah benar-benar menerapkan pola hidup bersih dan sehat, jaga jarak, dan memakai masker.
"Orang tua harus jadi role model kalau habis keluar sampai rumah jangan langsung peluk anak atau langsung nonton televisi, tapi mandi dulu, ganti baju dulu untuk menjaga kesehatan anak," pungkas dr. Anggraini.