Lim Teck Guan menjelaskan, jika dirawat dengan baik, kelapa sawit merupakan tanaman yang produktif. Buahnya berupa tandan buah segar (TBS) bisa dipanen setiap 10 hari sekali dan pada setiap buahnya terdapat 30 persen minyak nabati.
Tanaman yang cocok dengan iklim tropis ini untuk setiap pohonnya mampu menghasilkan panenan rata-rata 40 kilogram setiap kali panen.
Indonesia dan Malaysia menjadi duet negara yang memasok 85 persen kebutuhan minyak kelapa sawit dunia.
Produksi sawit Indonesia diprediksi terus meningkat menjadi 51 juta metrik ton di 2025. Saat ini kelapa sawit berkontribusi atas 12 persen pendapatan ekspor Indonesia.
Tanaman ini juga menciptakan tenaga kerja. Satu pekerja bisa merawat sekitar 8 ha kebun sawit. Industri ini menyerap 12 juta pekerja secara nasional.
Lim Teck Guan juga menjelaskan, sebagai salah satu pemain perkebunan kelapa sawit, perusahaannya mengadopsi konsep produksi berkelanjutan dengan tidak menanam sawit di hutan primer dan rendah dalam penggunaan pestisida.