TRIBUNNEWS.COM - Berikut gejala penderita listeria, penyakit yang dikaitkan dengan jamur enoki yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes.
Baru-baru ini pemerintah melalui Kemeterian Pertanian telah memusnahkan produk jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan karena terbukti mengandung bakteri Listeria monocytogenes.
Listeria atau Listeria monocytogenes merupakan bakteri yang umumnya ditemukan di bahan makanan membusuk.
Dikutip dari webmd.com, Jumat (26/6/2020), bakteri ini juga ditemukan di tanah, pakan ternak, air tanah, dan air limbah.
Baca: Apa Itu Wabah Listeria yang Ada di Jamur Enoki? Ini Penyebab dan Gejalanya!
Baca: FAKTA-FAKTA Jamur Enoki yang Dimusnahkan Pemerintah, Terbukti Mengandung Listeria hingga Manfaatnya
Bakteri ini juga dapat hidup di dalam perut sapi dan unggas.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri listeria disebut listeriosis.
Sejauh ini, akibat seseorang menderita literiosis karena pernah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi listeria.
Listeria akan menjadi parasit bakteri yang akan memakan sel-sel ketika masuk ke manusia.
Orang yang memiliki kekebalan lebih rendah, seperti orang tua, pasien kanker, pengguna obat penekan kekebalan, dan wanita hamil sangat rentan listeria.
Lantas apa gejala atau tanda-tanda seorang terinfeksi listeria?
Baca: Ramai Jamur Enoki Berbakteri Listeria, Begini Penjelasan dan Hasil Investigasi Kementan
Baca: Liverpool Resmi Juara Liga Inggris, Penantian Selama 30 Tahun Terakhir Terbayarkan
Gejala Terinfeksi Bakteri Listeria
Seseorang yang baru terinfeksi bakteri listeria dari makanan, umumnya akan menderita diare dan biasanya disertai demam.
Sementara bagi orang yang telah terinfeksi bakteri ini selama berhari-hari atau berminggu-minggu akan mengalami gejala yang lebih serius, di antaranya:
- demam
- leher kaku
- kebingungan
- otot lemah
- muntah
Umumnya gejala ini akan muncul tiga hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Namun, ada juga orang yang menunjukkan gejala dua bulan setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Wanita Hamil Lebih Rentan
Saat kehamilan, ada tekanan respons imun yang dimediasi sel wanita.
Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap listeria, terutama selama trimester ketiga
Meski demikian, wanita hamil jarang mengalami listeriosis serius.
Dalam satu studi tentang listeriosis pada wanita hamil, sekitar sepertiga wanita memiliki gejala seperti flu, dua pertiga mengalami demam, dan sekitar 29 persen tidak memiliki gejala sama sekali.
Ancaman sebenarnya adalah pada janin.
Sekitar setengah dari wanita dengan listeriosis melahirkan prematur.
Sekitar 10 persen hingga 20 persen kasus mengakibatkan keguguran dan lebih dari 10 persen kasus mengakibatkan kelahiran mati.
Makanan yang Rentan Terkontaminasi Listeria
Menurut FDA, makanan yang biasanya terkait dengan keracunan makanan listeria adalah:
- Daging deli dan hot dog siap saji
- Daging Beku
- Susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.
- Keju lunak dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi
- Makanan laut asap yang didinginkan
- Kecambah mentah
Hampir semua pasien listeriosis memerlukan perawatan di rumah sakit.
Langkah Pemerintah Indonesia
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah meminta kepada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan.
Dikutip dari pertanian.go.id, sebelumnya Indonesia mendapatkan informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) pada 15 April 2020.
Info tersebut terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Bulan Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia akibat mengonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar bakteri Listeria monocytogenes.
Bakteri Listeria tahan terhadap suhu dingin, sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan.
Bakteri ini dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75ºC.
BKP selaku Competent Contact Point (CCP) INRASFF Kementerian Pertanian telah melakukan investigasi dengan hasil:
- Importir yang memperoleh produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh INFOSAN telah memiliki nomor pendaftaran PSAT dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
- Pada tanggal 21 April 2020 dan 26 Mei 2020 telah dilakukan sampling oleh petugas OKKPP dan importir diminta agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.
- Hasil pengujian produk, lima lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria monocytogenes dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g (melewati ambang batas).
Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.
Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan.
(Tribunnews.com/Fajar)