TRIBUNNEWS.COM - Sakit bisa datang tiba-tiba, tidak memandang usia. Ketika sakit datang, maka kita akan mengeluarkan segala upaya agar kesehatan bisa dinikmati kembali. "Sedia payung sebelum hujan" mungkin peribahasa yang tepat untuk kepesertaan Program JKN-KIS. Demikian yang dituturkan oleh Ferlys Natalia (31), ibu dari Tsabita Kharunnisa (4) yang telah merasakan manfaat langsung dari Program JKN-KIS.
“Saya merasa sangat bersyukur sudah menjadi peserta JKN-KIS. Rasanya tenang sudah berjaga-jaga dari awal, karena tidak ada yang tahu kapan kita sakit. Apalagi untuk anak, sebagai orang tua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Oleh karena itu saya percayakan kepada Program JKN-KIS,” kata Ferlys, Jumat (26/06).
Tsabita yang sebelumnya sudah terdaftar sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) harus mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebagai peserta JKN-KIS, selama mendapatkan pelayanan kesehatan Tsabita merasa mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak dibeda-bedakan antara satu pasien dengan pasien lainnya.
“Alhamdulillah anak saya tidak mengalami kendala apa-apa. Dokter dan perawat di sini memberikan pengobatan untuk anak saya dengan ramah. Tidak ada bedanya, pasien BPJS Kesehatan dengan pasien lain, semua diperlakukan sama baiknya, sama sopannya, dan yang jelas tidak dipungut biaya tambahan lagi,” ujar Ferlys.
Atas pengalamannya tersebut, Ferlys pun benar-benar merasa terbantu dengan penjaminan dari BPJS Kesehatan. Selama berobat, ia tidak perlu memikirkan tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk rumah sakit.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit dan dokter, serta berkat program ini akhirnya anak saya bisa mendapatkan pengobatan hingga tuntas. Tidak ada biaya sepeser pun yang harus saya keluarkan. Semuanya berkat JKN-KIS. Semoga kesadaran masyarakat Indonesia akan Program JKN-KIS semakin meningkat, sehingga program ini bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat lain yang membutuhkan,” tutur Ferlys.