TRIBUNNEWS.COM - Hipotermia merupakan keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa menghasilkan panas, hingga menyebabkan suhu tubuh sangat rendah.
Dilansir mayoclinic.org, Rabu (8/7/2020) suhu tubuh normal sekitar 98,6 F (37 C), dan Hipotermia tersebut terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 95 F (35 C).
Ketika suhu tubuh menurun hingga di bawah 95 F (35 C), kondisi jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal.
Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, komplikasi lainnya hingga menyebabkan kematian.
Baca: Apa itu Hipotermia? Kenali Penyebab, Gejala hingga Pertolongan Pertama yang Dapat Dilakukan
Baca: Mengenal Hipotermia, Kondisi yang Renggut Nyawa Sejumlah Korban Banjir di Jakarta
Penyebab Hipotermia
Penyebab hipotermia yang paling umum adalah kondisi cuaca dingin.
Ketika tubuh terkena paparan suhu yang sangat dingin, ia kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa dihasilkannya.
Mekanisme kehilangan panas dari tubuh:
- Panas yang terpancar: Sebagian besar kehilangan panas disebabkan oleh panas yang terpancar dari permukaan tubuh Anda yang tidak terlindungi.
- Angin: Angin menghilangkan panas tubuh dengan membawa lapisan tipis udara hangat di permukaan kulit Anda.
Faktor angin dingin penting dalam menyebabkan kehilangan panas.
- Kontak langsung: Ketika Anda bersentuhan langsung dengan sesuatu yang sangat dingin, seperti air dingin, maka panas akan terhindar dari tubuh Anda.
Karena air sangat baik dalam mentransfer panas dari tubuh Anda, panas tubuh hilang jauh lebih cepat dalam air dingin daripada di udara dingin.
Demikian pula, kehilangan panas dari tubuh Anda akan jauh lebih cepat jika pakaian Anda basah, seperti ketika Anda terjebak dalam hujan.