News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Langsing Kayak Luna Maya Bermasalah dengan Kolesterol? Simak Penjelasannya

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artis peran Luna Maya menghadiri konferensi pers peluncuran poster film Suzzanna Santet Ilmu Pelebur Nyawa, di Jakarta, Kamis (30/1/2020). Luna Maya kembali memainkan peran Suzzanna setelah juga dalam film sebelumnya memerankan karakter yang sama. Rencananya film akan mulai diproduksi pada bulan Juni 2020 mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Artis Luna Maya mangakui kalau sejak lama dirinya sudah bersahabat dengan kolesterol.

Luna Maya yang melakukan pemeriksaan kesehatan untuk bisa pulang ke rumahnya di Bali, kembali mendapati dirinya bermasalah dengan kolesterol.

"Kita mau coba ke Bali, udah bikin tes bebas dari masalah, alhamdulillah hasil tesnya kemarin oke, good, baik, sehat," kata Luna Maya dikutip dari vlog berjudul "JALAN-JALAN SAMA IBU BELI PERAHU DI BALI", Senin (13/7/2020).

Baca: Menjawab Kemungkinan Penderita Stroke Bisa Sembuh dan Hidup Normal

Hanya saja, Luna Maya bermasalah dengan kolesterol.

"Hanya masalah kolesterol sodara-sodara, dari dulu kolesterol," ucap Luna Maya.

Dari masalah yang dialami Luna Maya, anggapan tubuh gemuk identik dengan kadar kolesterol tinggi, tidak sepenuhnya benar.

Memang, kadar kolesterol total ataupun jenisnya (seperti LDL dan trigliserida) yang terlalu tinggi akan berbahaya bagi kesehatan, khususnya jantung. Karena itu, kita selalu waswas dengan hasil laboratorium yang demikian.

Perlu diketahui, makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi maupun lemak jenuh  berpengaruh secara signifikan pada kolesterol dalam tubuh.

Baca: Cara Cathy Sharon Temukan Kembali Kebahagiaan setelah Dilanda Depresi

Apakah seseorang itu bertubuh gemuk atau tidak, pengaturan diet rendah kolesterol dan lemak jenuh merupakan salah satu cara efektif untuk mengendalikan kadar kolesterol darah.

Hanya saja pada keadaan tertentu, pengaturan diet saja tidak cukup. Penanganan medis lebih lanjut bisa saja diperlukan.

Sebenarnya, faktor yang dapat memicu meningkatnya kadar kolesterol dalam darah tidak hanya bobot atau konsumsi lemak jenuh.

Dikutip dari Gridhealth.Id, masih ada faktor lain dibandingkan dengan bobot tubuh dan lemak jenuh, yaitu umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, juga keturunan atau bawaan.

Dengan bertambahnya usia (gemuk atau kurus), pria maupun wanita mempunyai kecenderungan kolesterol yang meningkat.

Wanita yang menginjak usia menopause (kadar LDL lebih tinggi) juga perlu hati-hati.

Baca: Bagaimana Penderita Penyakit Jantung Hadapi New Normal? Ini Anjuran Dokter Spesialis Jantung

Untuk mencegahnya, lakukan aktivitas fisik secara teratur dibarengi kebiasaan hidup sehat seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, dan mengonsumsi menu makanan yang seimbang.

Yang sulit dikendalikan justru faktor keturunan. Walaupun angka kemungkinan kolesterol tinggi karena faktor keturunan tidak sebesar faktor lain, manifestasinya akan lebih buruk bila disertai hadirnya faktor risiko lain seperti kegemukan dan penyakit diabetes.

Bahwa si gemuk memiliki kadar kolesterol normal sebenarnya belum berarti ia sepenuhnya bebas masalah.

Sebab penelitian menyebutkan, angka kejadian beberapa penyakit lain seperti penyakiti jantung, stroke, diabetes, kanker, radang sendi, peningkatan kadar asam urat dan batu empedu lebih sering didapati pada orang gemuk, walaupun tidak mutlak disertai kadar kolesterol tinggi. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Luna Maya Akui Bermasalah dengan Kolesterol Sejak Dulu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini