TRIBUNNEWS.COM - Mendengkur atau mengorok sering dialami oleh sebagian besar orang ketika tidur.
Menurut pakar kesehatan mengorok adalah kebiasaan yang kurang baik dan berbahaya.
Dr Agustinus menjelaskan bahwa mengorok atau mendengkur disebabkan karena ada sumbatan di daerah jalannya nafas.
Dr. Agustinus HW Purba M.Ked (ORL-HNS) SpTHT-KL, merupakan salah satu dokter spesialis di THT BEATRIX, Medan.
Jalan nafas ini mengalami penyumbatan dan menyebabkan munculnya bunyi, yang biasa disebut dengan mendengkur atau mengorok.
Adanya penyumbatan di jalan nafas ini biasanya disebabkan karena beberapa hal.
Penyumbatan jalan nafas disebabkan karena adanya enyempitan karang hidung, terdapat polip di hidung, sedang flu, hingga terdapat adenoid yang membesar dan dapat menyumbat pernafasan.
Selain itu adanya amandel yang besar di bagian rongga mulut, hingga menyebabkan terjadinya turbulensi ketika bernafas.
Tak hanya itu, orang yang memiliki ukuran lidah besar hingga orang yang memiliki jaringan lemak yang tebal juga berpotensi menyebabkan tidur mendengkur atau mengorok.
Orang dengan berat badan berlebih memiliki potensi kebiasaan mengorok atau mendengkur lebih besar.
Kebiasaan mengorok ini dapat menyebabkan seseorang berhenti bernafas, karena adanya penyumbatan di area saluran atau jalan nafas.
Ternyata selain dapat menyebabkan seseorang berhenti bernafas saat tidur, mengorok atau mendengkur juga berpotensi menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung.
Baca: Cara Mengobati Diare Secara Alami, Hindari Penyebab dan Kenali Gejalanya
Baca: 11 Cara Meredakan Sariawan yang Aman dan Mudah, Jangan Berkumur dengan Antiseptik yang Beralkohol
Dokter spesialis THT ini, menjelaskan bahwa mengorok atau mendengkur dapat mengganggu oksigen masuk ke dalam tubuh.
Oksigen tidak bisa masuk ke tubuh karena jalan masuknya sempit, selain itu keluarnya CO2 juga terganggu karena saluran nafas yang sempit.