Gejala gula darah rendah dapat muncul secara tiba-tiba dan bervariasi pada setiap orang. Gejala yang mungkin timbul, seperti:
- Kelelahan
- Kesemutan
- Pusing
- Gemetar atau tremor
- Sulit berkonsentrasi
- Pucat
- Keringat dingin
- Jantung berdebar
Mengingat diet rendah karbohidrat memiliki sejumlah efek samping, beberapa orang tidak dianjurkan untuk mencoba diet ini, terutama bagi orang-orang yang punya gejala penyakit gagal hati, pankreatitis dan gangguan metabolisme lemak.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai diet rendah karbohidrat ini.
3. Gangguan irama jantung
Melansir Health Line, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan karbohidrat dalam makanan dapat dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.
Dalam sebuah studi pada 2013 yang ditampilkan dalam PLOS One, peneliti melakukan investigasi untuk melihat efek jangka panjang dari diet rendah karbohidrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan diet rendah karbohidrat berkaitan dengan peningkatan risiko kematian karena berbagai penyebab yang terkait.
Sebuah studi pada bulan Maret 2019 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, menemukan bahwa asupan karbohidrat yang rendah hingga sedang di antaranya dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi (AF), gangguan irama jantung.
AF bermanifestasi sebagai kelelahan, pusing dan jantung berdebar dan dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Para penulis menyimpulkan bahwa dokter tidak seharusnya merekomendasikan diet rendah karbohidrat secara ekstensif untuk menurunkan berat badan.
4. Sebabkan sembelit dan energi rendah
Karena diet rendah karbohidrat juga dilakukan dengan membatasi konsumsi buah, sebagian besar sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh, serat yang didapat bisa sangat rendah.
Padahal serat penting untuk pencernaan karena membantu menjaga keteraturan usus.
Oleh karena itu, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan sembelit dan ketidaknyamanan pencernaan.