Namun, tidak jelas apa yang menyebabkan perubahan ini terjadi dan mengapa mereka secara khusus mengganggu perkembangan saraf kranial VI dan VII.
Bahkan kurang diketahui tentang penyebab beberapa tanda dan gejala lain dari kondisi ini, termasuk kelainan tangan dan kaki.
Baca: Bayi Dua Bulan di Padang Alami Gangguan Tumbuh Kembang dan Down Sindrom, Ketika Hamil di USG Sehat
Gejala yang Sering Terjadi
Berikut gejala yang sering dialami oleh pengidap Sindrom Moebius, seperti dilansir facialpalsy.
- Kurangnya ekspresi wajah, misalnya ketidakmampuan untuk tersenyum atau cemberut.
- Tidak adanya kedipan menyebabkan mata kering dan teriritasi.
- Tidak adanya gerakan mata lateral, karena gerakan ini dikendalikan oleh saraf kranial VI. (Mata tidak bergerak dari sisi ke sisi, dan orang itu malah memalingkan kepala).
- Strabismus (mata tidak selaras satu sama lain).
- Ketidakmampuan untuk menyipitkan mata.
- Ketidakmampuan untuk mengisap: ini bisa menjadi indikasi awal saat menyusui bayi dengan sindrom Moebius.
- Kesulitan menjaga kepala agar tidak tertelan.
- Air liur berlebihan.
- Atap mulut mungkin tinggi dan melengkung dengan lubang abnormal (langit-langit sumbing submukosa).
- Lidah pendek atau berbentuk tidak biasa.
- Dagu kecil (mikrognatia).
- Mulut kecil (mikrostomia).
- Gigi yang hilang dan tidak selaras.
- Gangguan pendengaran (dimana saraf kranial VIII dipengaruhi).
- Nada otot rendah (hipotonia).
- Kelainan tulang pada lengan, tungkai, tangan dan kaki.
(Tribunnews.com/Tio)
BERITA REKOMENDASI