Menurut dokter Karlina, thermo gun tidak dianjurkan digunakan di daerah selain di dahi.
Hal ini karena hasil deteksi suhu tubuh menjadi tidak akan efektif dan tidak akurat.
Maka, apabila ada yang menggunakan thermo gun tidak di dahi, misalnya di tangan, baik punggung tangan atau telapak tangan, hasil deteksi suhu tubuhnya tentu akan meleset.
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah akurasi pengukuran temperatur bergantung pada jarak dan sudut alat thermo gun terhadap objek yang diukur.
Maka dari itu, jangan heran jika hasil pengukuran suhu tubuh dapat berubah-ubah.
Apakah penggunaan thermo gun benar-benar efektif untuk mengukur suhu tubuh?
Dokter Karlina menyampaikan bahwa pengukuran suhu tubuh yang benar-benar efektif bisa dilakukan di mulut, ketiak, anus, dan dahi.
Mengingat pengecekan suhu selama pandemi Covid-19 dilakukan di tempat umum maka tidak mungkin menggunakan termometer digital dengan bergantian sebagai cara mengukur suhu tubuh banyak orang.
Oleh karena itu, penggunaan thermo gun sudah cukup efektif dan akurat dalam mengukur suhu tubuh banyak orang di tempat publik.
Termometer inframerah yang tersedia di pasaran umumnya untuk mendeteksi temperatur gendang telinga (termometer telinga) atau temperatur dahi (termometer dahi).
Alih-alih termometer konvensional yang menggunakan medium cairan, termometer inframerah dapat mendeteksi suhu tubuh dengan hanya mengarahkannya ke objek yang bersangkutan.
Pemindaian suhu dengan termometer tembak juga lebih cepat dibandingkan termometer konvensional. Sebab, termometer inframerah dapat mendeteksi suhu hanya dalam hitungan detik.
Selain itu, termometer dahi lebih cocok untuk skrining awal demam sebagai gejala coronavirus. Pasalnya, hanya perlu “ditembak” ke arah dahi tanpa perlu kontak atau bersentuhan langsung dengan kulit seseorang.
Termometer dahi mendeteksi temperatur arteri temporal pada dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang.