2. Kadar metabolit tinggi
Tak hanya lemak jenuh, penelitian juga mengungkapkan orang yang sering terlalu banyak makan daging memiliki kadar metabolit yang tinggi.
Kadar metabolit yang ditemukan dalam tubuh orang yang rutin makan daging berlebihan adalah jenis trimethylamine N-oxide (TMAO).
Bakteri dalam usus menghasilkan TMAO selama proses pencernaan. Zat ini adalah racun yang oleh peneliti disebut sebagai biang kematian akibat penyakit jantung.
Baca: Membandingkan Kandungan Kolesterol Daging Kambing dan Daging Sapi, Mana Lebih Sehat?
Studi menunjukkan, orang yang makan daging merah memiliki tingkat TMAO tiga kali lipat dibandingkan orang yang makan daging putih atau protein nabati.
Kabar baiknya, kadar TMAO dalam tubuh bisa kembali normal selang empat minggu setelah kebiasaan makan daging merah berlebihan disetop.
3. Karsinogenik
Sejumlah studi juga menunjukkan, rutin terlalu banyak makan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.
Riset pada 2015 menyatakan, daging merah dan daging olahan potensial bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.
Jenis kanker yang disebabkan konsumsi daging merah berlebihan adalah kanker kolorektal atau usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.
Selain itu, studi lain mengungkap, orang yang sering makan daging merah juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kanker.
4. Proses pemasakan tertentu picu kanker
Para ahli juga menyebutkan, metode pengolahan daging turut memengaruhi risiko kesehatan.
Daging olahan lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang daripada daging yang dimasak biasa.