TRIBUNNPEWS.COM - Apa yang disantap mempengaruhi kualitas hidup kita. Oleh karenanya penting asupan nutrisi seimbang.
Michelle Routhenstein, RD, ahli diet kardiologi preventif, di New York City, mengatakan diet mencakup semua makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak, penting untuk kesehatan optimal dan fungsi kardiovaskular.
Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal medis BMJ menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein, terutama protein nabati, dapat menambah panjang umur manusia.
Dalam beberapa hal, hubungan antara protein dan umur panjang bukanlah hal baru.
Baca: Niatnya Tidak untuk Diet, Ini Cerita Glow Up Bersama Pasangan Turunkan BB hingga Puluhan Kilogram
Penyakit jantung dan kanker adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Meski begitu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein nabati dapat menurunkan risiko untuk kedua penyakit tersebut.
Dengan mengonsumsi makanan yang menduung kesehatan jantung dan kemampuan tubuh untuk melawan kanker, maka kita meningkatkan peluang untuk hidup sehat dan panjang umur.
Baca: Cara Membuat Salad, Cocok Jadi Menu Diet: Ada Salad Buah Yoghurt hingga Salad Pepaya Muda Bengkoang
“Temuan ini memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting karena asupan protein nabati dapat ditingkatkan dengan relatif mudah dan dapat memiliki pengaruh besar pada umur panjang,” ujar penulis studi BMJ.
Memilih protein terbaik
Para peneliti sejak lama berusaha menentukan sumber protein mana yang paling mungkin membantu kita memperoleh hidup lebih lama.
Mereka menganalisis dan membandingkan hasil dari 32 studi yang pernah dilakukan.
Penelitian yang berlangsung selama 32 tahun dan melibatkan 715.128 pria dan wanita di atas usia 18 tahun itu, semuanya menyelidiki bagaimana asupan protein memengaruhi tingkat kematian.
Hasilnya jelas, makan lebih banyak protein nabati memberi keuntungan untuk memperoleh hidup lebih lama dan lebih sehat. Mengapa?
Makan protein nabati dapat menurunkan risiko serangan jantung
Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki asupan protein tinggi memiliki risiko kematian 6 persen lebih rendah selama masa studi dibandingkan dengan mereka yang asupan proteinnya rendah.