Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dokter Spesialis Paru Dr. Erlina Burhan M.Sc, Sp.P menuturkan, Happy Hypoxia hanya terjadi pada pasien bergejala Covid-19.
Erlina menambahkan, Happy Hypoxia bukanlah penyakit yang berdiri sendiri melainkan genjala atau kondisi yang dialami pasien Covid-19.
Hal itu disampaikan dalam Talk show virtual bertajuk ”Mengenal Happy Hypoxia, Bagaimana Mencegah dan Gejalanya?” yang disiarkan live melalui Youtube BNPB, pada Rabu (16/9/2020)
"Jangan panik Happy Hypoxia tidak terdapat pada orang tanpa gejala (OTG) Covid-19, ini terjadi pada orang yang bergejala Covid-19, jarang sekali terjadi pada OTG," kata dia.
Untuk itu, Erlina menuturkan penting bagi setiap pasien Covid-19 mengetahui gejala Happy Hypoxia, jika terlambat tertangani dapat berujung kematian.
"Jangan tunggu sesak nafas karena tidak ada gejala sesak nafasnya. Lihat satu tanda saja segera ke rumah sakit," ujarnya.
*Apa itu Happy Hypoxia?*
Ia menerangkan, Happy Hypoxia adalah kurangnya oksigen di dalam darah, dimana orang normal dan sehat memililki kadar oksigen 95-100 persen di dalam darahnya.
Sementara yang sakit hanya 60-70 persen.
"Mestinya orang yang kurang oksigen itu akan sesak tapi ini tidak terjadi beberapa pasien Covid-19 dengan gejala Happy Hypoxia,"
"Kenapa? karena adanya kerusakan pada saraf yang menghantarkan sensor saraf ke otak. Lalu otak tidak dapat memberikan respon terhadap sesak tapi pasien tidak ada gejala atau tidak sesak nafas," jelasnya.
*Bagaimana Tanda Happy Hypoxia terjadi pada Pasien Covid-19*
Dokter Paru di RS Persahabatan ini menerangkan tanda pasien Covid-19 mengalami Happy Hypoxia, yaitu :
Bila gejala Covid-19 bertambah, batuk menetap, tubuh makin lemas, bibir dan ujung jari membiru.
"Jangan tunggu sesak jika ada tanda-tanda itu segera larikan ke rumah sakit. Kesadaran menurun dan obatnya hanya satu yaitu oksigen," ungkap dia
*Pentinganya Displin Menjalankan Protokol 3M*
Meski tak terjadi pada setiap orang, Erlina mengingatkan agar semua orang displin menjalankan protokol kesehatan, agar menekan laju kasus positif virus corona.
"Happy Hypoxia tidak terjadi pada setiap orang. Jadi
yang perlu dijaga jangan sampai sakit covid-19. Sederhana saja 3M pakai masker, jaga jarak, sering mencuci tangan," tuturnya.