Namun, karena plak terus menumpuk di pembuluh darah arteri koroner, seseorang mungkin akan mengalami tanda dan gejala penyakit jantung koroner, sebagai berikut:
1. Nyeri dada (angina)
Penderita mungkin akan merasakan tekanan atau sesak di dada, seolah-olah ada seseorang yang sedang berdiri di atas dada.
Nyeri ini disebut angina, biasanya terjadi di bagian tengah atau kiri dada.
Angina pada umumnya dipicu oleh aktivitas fisik, seperti olahraga maupun stres emosional.
Rasa sakit biasanya akan hilang dalam beberapa menit setelah menghentikan aktivitas maupun tidak lagi stres. Pada beberapa orang, terutama wanita, rasa sakit mungkin singkat atau tajam dan terasa di leher, lengan atau punggung.
Sementara, pada penderita berusia lanjut lebih dari 65 tahun dan penderita kencing manis, keluhan nyeri dada ini sering kali tidak jelas atau biasanya tersamarkan, seperti masuk angina.
2. Sesak napas
Jika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, termasuk paru-paru, bisa saja menimbulkan sesak napas atau kelelahan ekstrem saat beraktivitas.
Baca: Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Bukan itu saja, banyaknya cairan yang terdapat pada paru-paru bisa jadi akan membuat sesak napas semakin parah, terlebih bila terjadi bersamaan dengan nyeri dada.
3. Serangan jantung
Pembuluh darah arteri koroner yang tersumbat sepenuhnya akan menyebabkan serangan jantung.
Tanda dan gejala klasik serangan jantung termasuk tekanan di dada dan nyeri di bahu atau lengan, terkadang disertai sesak napas dan keringat dingin.
Wanita agak lebih cenderung memiliki tanda dan gejala serangan jantung yang kurang khas dibandingkan pria, seperti nyeri leher atau rahang.