Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Selasa, 29 September, diperingati sebagai World Heart Day (Hari Jantung Sedunia).
Terdapat berbagai spektrum penyakit kardiovaskular, di antaranya jantung koroner, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit katup jantung.
Meskipun tidak sebanyak penderita penyakit jantung koroner, namun sebagian besar kasus gagal jantung bersifat permanen dengan angka harapan hidup lebih rendah.
Dr. Siti Elkana Nauli SpJP, menjelaskan, gagal jantung adalah kondisi di mana fungsi jantung dalam memompa darah sudah tidak maksimal.
Baca: Ketahui Faktor Risiko dan Waspadai Gejala Awal Serangan Jantung
Darah yang dipompa tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan seluruh jaringan tubuh. Akibatnya pasien mengalami gejala seperti mudah lelah dan sesak napas saat beraktivitas.
Berat ringannya gejala tergantung tahapan atau stage gagal jantung.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh perhimpunan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Indonesia melalui registri data pasien jantung antara 2017 sampai 2020, menunjukkan, dari sekitar 2000 pasien gagal jantung, penyebab terbanyak adalah hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes.
Tingkat kesakitan dan kematian pasien gagal jantung sangat tinggi. Kualitas hidupnya pun jauh lebih buruk dibandingkan penyakit jantung lainnya.
Baca: 11 Manfaat Ubi Jalar bagi Kesehatan, Redakan Sakit Mag hingga Mengontrol Diabetes
Baca: Nyeri Dada Tiba-tiba Tak Melulu Berarti Serangan Jantung
“Angka harapan hidupnya selama 5 tahun hanya sekitar 50 persen saja. Untuk pasien rawat inap, angka kematiannya bahkan lebih tinggi lagi, yakni 17-20 persen akan meninggal dalam waktu 30 hari dirawat,” jelas dr. Siti, Selasa (29/9/2020).
Biaya pengobatan dan perawatan pasien gagal jantung sangat tinggi. Salah satu pemicunya, mereka harus dirawat di rumah sakit berulang-ulang, saat gejala memburuk.
“Semakin sering pasien dirawat di rumah sakit, maka pengobatan menjadi lebih sulit dan komplikasi semakin banyak. Bahkan pasien bisa resisten dengan pengobatan dan akhirnya jatuh pada gagal jantung tahap akhir,” kata dr. Siti.
Manfaat obat antidiabetes untuk pasien gagal jantung
Tujuan terapi gagal jantung adalah menurunkan angka kematian dan memperbaiki kualitas hidup pasien.