Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Radioterapi masih jadi satu di antara pengobatan penting untuk pasien kanker.
Teknologi radioterapi jadi sangat penting agar pasien kanker bisa lebih survive.
Ketua Umum PORI (Perhimpunan Onkologi Radiasi Indonesia), Prof. Dr. dr.
Soehartati A. Gondhowiardjo, SpRad (K) OnkRad, menyatakan, kasus kanker di Indonesia
meningkat secara pesat pada dekade terakhir sehingga penting bagi negara untuk
meningkatkan akses pada perawatan termutakhir untuk pasien kanker.
Ia juga menekankan peran radioterapi dalam menangani kanker, yang juga digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati lebih dari setengah kasus kanker di Indonesia.
Baca juga: Aktor Peraih Oscar, Jeff Bridges Didiagnosis Menderita Limfoma, Kanker Kelenjar Getah Bening
Pengobatan radioterapi digunakan hampir semua jenis kanker.
Mulai dari stadium 1 hingga sebelum stadium lanjut.
"Pada kasus stadium dini atau stadium sangat lanjut atau paliatif tidak membutuhkan radioterapi," ujar Prof Soehartati saat menjadi pembicara di Webinar Pelayanan Terapi Radiasi: Mengatasi Tantangan Perawatan Pasien Kanker Melalui Teknologi Inovatif, Selasa (20/10/2020).
Pada stadium dini, pengobatan kanker bisa dilakukan dengan operasi saja.
Sementara pasien paliatif pengobatan yang dilakukan untuk memberikan peningkatan kenyamanan di sisa usianya sehingga radioterapi tidak lagi digunakan.
Baca juga: Idap Kanker Ovarium, Ini Perjuangan Feby Febiola, Pilih Pasrah dan Jadikan Sebagai Berkat Tuhan
Sayangnya, pasien kanker rata-rata yang datang jarang di stadium dini.
Penelitian terbaru memprediksikan bahwa lebih dari 575,000 kasus kanker akan ditemukan di Indonesia.
Artinya, hampir meningkat dua per tiga dari 350,000 kasus yang dilaporkan saat 2018.
Radioterapi adalah sebuah perawatan inti onkologi, yang melibatkan pemusnahan sel kanker dengan cara mengeksposnya pada gelombang berintensitas tinggi.
Radioterapi hanya menargetkan pada sel kanker.
Berkat teknologi mutakhir, kini dapat dimungkinkan adanya kontrol yang lebih baik untuk sel kanker dengan risiko komplikasi.
Adapun teknologi inovatif radioterapi di Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSCM merupakan hasil kolaborasi dengan Varian yang memberikan solusi dan teknologi pengobatan kanker.
dr. Lies Dina Liastuti, SpJP (K), MARS, FIHA, selaku Direktur Utama RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, mengatakan, sejalan dengan tingginya kasus kanker di RSCM dengan tingkat severitas yang beragam, dia mengaku sangat bersyukur bahwa RSCM melalui
Instalasi Radiasi Onkologi yang menjadi bagian dari Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM telah dapat melayani masyarakat dengan tambahan alat radioterapi yang terbaru dengan kualitas terbaik dan teknologi mutakhir yang dibutuhkan pasien maupun masyarakat.
Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSCM telah mengenalkan sistem Halcyon Varian di awal 2020 dan sejauh ini telah digunakan untuk merawat sejumlah pasien.
Halcyon diharapkan dapat membantu memberikan pengobatan untuk kanker paru-paru, prostat, payudara, kepala dan leher, juga berbagai jenis kanker lainnya. (Lis)