Di sisi lain, menurut Porrazza, kadar omega-3 yang rendah dapat memengaruhi fungsi HPA, atau poros hipotalamus-hipofisis-adrenal, yang berperan dalam cara tubuh merespons stres.
Tinjauan baru-baru ini dan meta-analisis dari 19 uji klinis yang melibatkan lebih dari 2.200 peserta dari 11 negara mengungkapkan, lemak omega-3 dapat membantu mengurangi gejala kecemasan klinis.
Menurut penelitian lain yang diunggah di Journal of Epidemiology & Community Health, mengonsumsi lemak omega-3 pada ikan dalam jumlah tinggi juga dapat membantu melindungi diri dari depresi.
2. Kerang
Makanan lainnnya yang dapat mengurangi stres adalah kerang.
Kerang darah, kerang hijau, dan kerang tiram kaya akan omega-3 dan vitamin B12.
Keduanya merupakan nutrisi penting dalam makanan dan dapat menurunkan kecemasan.
Faktanya, vitamin B, termasuk vitamin B12, membantu menjaga sistem saraf.
Menurut Martha McKittrick, ahli diet tersertifikasi di New York City, stres dapat menyebabkan sedikit peningkatan kebutuhan vitamin B pada tubuh.
Baca juga: 10 Tips Kesehatan Sederhana dan Efektif untuk Mencegah Diabetes, Mulai Tidur Cukup dan Hindari Stres
Kekurangan vitamin B dapat meningkatkan risiko munculnya gejala terkait stres, seperti mudah tersinggung, lesu, dan depresi.
Perlu diketahui, vitamin B12 tidak diproduksi oleh tanaman.
Jika kamu adalah seorang vegan, kamu harus memastikan bahwa dirimu mengonsumsi vitamin B12 dari makanan yang difortifikasi atau suplemen.
3. Makanan kaya vitamin C
Makanan seperti paprika merah dan hijau, jeruk, anggur, dan kiwi kaya akan vitamin C.