Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi covid-19 membuat banyak perubahan. Pameran yang biasanya dilakukan di hotel atau ruang pameran tidak bisa dilakukan lagi.
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB-PDGI) untuk pertama kali membuat pameran yang diberi tajuk Indonesia Virtual Dental Expo 2021.
Ketua umum PB PDGI Dr. drg. R.M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K), MM, FICD mengatakan, kegiatan virtual yang pertama kali dilaksanakan itu berbarengan HUT ke 71 PDGI, akan berlangsung selama tiga hari, 9-11 Februari mendatang.
“Setiap tahun biasanya kegiatan berlangsung mulus karena belum ada pandemi. Tahun 2020 pandemi melanda sehingga tidak bisa dilakukan secara langsung, begitu juga masih ada yang belum bisa memberikan pelayanan kepada pasien.
Baca juga: Mulut Jadi Pintu Masuk Virus, Rajin Berkumur Ampuh Cegah Infeksi Covid-19? Ini Kata PDGI
Baca juga: Tertular OTG, 9 Dokter Gigi Meninggal Akibat Covid-19, PDGI Imbau Konsultasi Tele-Dental Medicine
Namun kita harus tetap meningkatkan pengetahuan, produk knowledge, sehingga satu-satunya jalan kita lakukan virtual expo yang baru pertama kali dilakukan,” kata drg Seno dalam konferensi pers Indonesia virtual dental expo, yang diadakan Jumat (29/1/2021).
Selain pameran juga akan dilaksanakan SKP PB PDGI 3 webinar, 6 talkshow, dan 50 exhibitor.
Pada pameran tersebut juga ada produk, baik bahan dan alat dengan teknologi terbaru.
Ia berharap dengan adanya teknologi terbaru akan mempercepat pelayanan sehingga akhirnya waktu tunggu pasien bisa lebih cepat.
Bila pelayanan lebih cepat juga akan membuat berkurang lagi risiko transmisi penularan Covid-19.
Ia optimis, kegiatan ini akan berlangsung lancer, dan tidak menyurutkan partisipasi peserta.
Pendaftaran yang baru dibuka dua hari telah terdaftar 1500 dokter gigi dan 150 mahasiswa.
Dengan waktu pelaksanaan yang masih sekitar dua pekan lagi, pihaknya optimis jumlah yang mendaftar akan lebih banyak lagi.
Terlebih cara mendaftar pun lebih mudah, masuk ke web PDGI, pdgihut71.com dengan biaya Rp 71.000 untuk dokter gigi serta Rp 17.000 untuk mahasiswa.
Targetnya kegiatan itu dapat diikuti 5.000 dokter gigi, dan 1000 mahasiswa.
Dan ternyata, expo virtual ini juga lebih menyebar hingga ke seluruh daerah di Indonesia. Sudah terdaftar dari Aceh, Palangkaraya, Sorong Papua Barat.
“Bila pameran langsung tentu untuk datang membutuhkan dana dan waktu. Sementara dengan virtual lebih efisien sehingga banyak sejawat yang ingin bergabung. Kita optimis target peserta bisa tercapai bahkan lebih,” katanya lagi. (LIS)