News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Kehamilan di Masa Pandemi? Pil KB Efektif dan Aman Loh

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Oleh karena itu, pemerintah melalui BKKBN mengimbau agar masyarakat disiplin dalam mengikuti program KB serta menggunakan kontrasepsi demi memperoleh kehamilan yang direncanakan.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina mengatakan bahwa selama masa pandemi ini, program KB terancam gagal karena terbatasnya akses masyarakat ke faskes.

Menurut Eni, berbagai pertimbangan membuat pasangan usia subur memutuskan untuk tidak mendatangi faskes untuk memperoleh pelayanan KB.

Satu diantaranya karena takut tertular Covid-19 lantaran saat ini banyak rumah sakit yang turut menangani pasien yang terinfeksi virus tersebut.

"Pasangan usia subur menunda mendatangi faskes untuk mendapatkan pelayanan KB karena kekhawatiran akan tertular, hingga fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kontrasepsi tutup karena provider pelayanan KB belum sepenuhnya memiliki sarana yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19," kata Eni, dalam konferensi pers virtual 'Hari Kontrasepsi Sedunia #2020 #SadarBerkontrasepsi Di Tengah Pandemi yang digelar DKT Indonesia, Kamis (24/9/2020) lalu.

Saat ini ada banyak jenis pil KB yang beredar di pasaran.

Sebagian besar diantaranya memiliki proses kerja melalui pelepasan hormon yang membuat ovarium melepaskan telur.

Selain itu juga menebalkan dinding rahim dan membantu menghalangi sperma agar tidak sampai ke sel telur.

Sebagai merek terdepan alat kontrasepsi yang telah digunakan oleh jutaan perempuan di Indonesia selama lebih dari 20 tahun, Andalan Kontrasepsi tentunya memiliki beberapa jenis Pil KB yang bisa menjadi pilihan bagi para perempuan Indonesia yang sedang mengikuti program KB.

Produk pertama adalah Pil KB Andalan FE yang mengandung hormon estrogen dan progesteron.

Pil ini cocok bagi perempuan yang memiliki riwayat penyakit anemia, karena terdapat kandungan zat besi atau FE dalam pil placebonya.

Selanjutnya ada pula Pil KB Andalan Laktasi yang mengandung hormon tunggal progesteron.

Pil ini khusus diperuntukkan bagi ibu menyusui, karena tidak hanya bisa mencegah kehamilan, namun juga tidak akan mengganggu produktivitas Air Susu Ibu (ASI).

Kemudian Pil KB Elzsa yang mengandung hormon cyproterone acetate dan ethinilestradiol.

Pil ini cocok digunakan untuk perempuan yang sangat memperhatikan penampilan fisik.

Karena memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan kulit, mengurangi jerawat dan flek, pil ini juga tidak memivu peningkatan berat badan, serta menjaga agar siklus menstruasi berlangsung secara teratur.

Lalu Andalan Postpil yang memiliki fungsi sebagai back up plan dalam perencanaan keluarga.

Pil ini bisa dikonsumsi jika akseptor lupa memakai kontrasepsi, lupa suntik KB atau lupa meminum Pil KB.

Postpil dapat memberikan perlindungan dan mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa alat kontrasepsi, jika dikonsumsi paling lambat 5 hari atau 120 jam setelah berhubungan intim.

Berikutnya, ada Pil KB Andalan yang paling populer dan diminati jutaan perempuan di Indonesia.

Pil KB satu ini mengandung hormon kombinasi ethinylestradiol (hormon estrogen) dan levonorgestrel (hormon progestin) yang sangat bermanfaat bagi kaum perempuan.

Perlu diketahui, pil KB menjadi salah satu metode perencanaan keluarga yang dipilih oleh banyak perempuan setelah KB Suntik.

Rony pun kembali menyampaikan sederet keunggulan dan manfaat pil KB Andalan.

Pil KB ini dianggap efektif menunda kehamilan jika diminum secara teratur setiap harinya, tentunya pada jam yang sama.

Tingkat kegagalannya pun sangat rendah yakni kurang dari 1 persen.

Bagi perempuan yang sedang mengikuti program KB namun kerap menghadapi rasa sakit akibat menstruasi, mengkonsumsi Pil KB ini juga dapat mengurangi rasa sakit itu.

Beberapa dokter bahkan meresepkan Pil KB untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh endometriosis.

Pil KB ini juga dianggap mampu mengurangi jerawat, tidak menimbulkan flek pada wajah, serta mengurangi risiko kanker ovarium, karena dapat menyeimbangkan hormon.

Penggunaan Pil KB kombinasi yang memiliki kandungan hormon dan progesteron dapat mengurangi risiko kanker ovarium mencapai 21 persen.

Hal ini berdasar pada sebuah riset terbaru yang dilakukan melalui kroscek data kesehatan terhadap 1,9 juta perempuan yang memiliki rentang usia mulai dari 19 hingga 49 tahun.

Pil KB juga dapat mengembalikan kesuburan secara cepat, ini tentunya jika para perempuan berhenti mengkonsumsinya karena ingin hamil.

Kandungan hormonal yang dimiliki Pil KB yang beredar di pasaran saat ini juga berada pada tingkat rendah, sehingga tidak akan mengganggu kesehatan perempuan.

Jutaan perempuan di Indonesia pun telah memilih Pil KB Andalan untuk merencanakan keluarga dan menjadi top of mind pada kategori produk Pil KB di Indonesia.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini