TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini mungkin tak banyak orang tahu persis tentang spesialisasi kedokteran anestesi.
Gaung dokter anestesi, jujur saja memang masih kalah nyaring dengan spesialisasi lainnya.
Mengapa demikian? karena secara teknis kerja, dokter spesialis anestesi biasanya baru akan ditugaskan sehari sebelum operasi dan pemilihan jenis anestesi berdasarkan riwayat pengidap (pasien) yang sifatnya individual.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka dokter spesialis anestesi yang didayagunakan di Rumah Sakit di Indonesia berjumlah 4,134 sumber daya manusia, dan dibandingkan dengan dokter spesialis bedah atau obgyn yang berjumlah total 11,216 dokter.
Dari data, bisa lihat betapa sentral dan pentingnya peran dokter anestesi untuk harus memberikan pelayanan terbaik untuk membantu berjalannya operasi.
Jadi, peran dokter anestesi bisa dibilang berada di bawah “bayang-bayang” dokter spesialis lainnya.
Padahal peran dokter anestesi justru sangat sentral berkat eksistensinya yang berspesialisasi dalam perawatan perioperatif, mengembangkan rencana anestesi, dan pemberian anestesi.
Hal itu jadi pembahasan dalam virtual book lauching "Mengawal Profesi Anastesi" karya dr Bambang Tutuko, SpAn-KIC, Sabtu (7/2/2020).
Baca juga: Ingin Hilangkan Lemak di Lengan, Calon Pengantin Wanita di Malaysia Tewas usai Diinjeksi Anestesi
Ahli anestesi juga membantu memastikan keselamatan pengidap yang menjalani operasi.
Ahli anestesi menyediakan asuhan bagi pengidap untuk mencegah rasa sakit dan sensasi tidak menyenangkan yang seharusnya mereka alami tanpa anestesi.
Meski harus diakui profesi anestesi adalah profesi yang relatif muda dibandingkan penyakit dalam atau anak yang harus terus dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat dan kemajuan keilmuan.
Kegiatan dan aktivitas spesialis anestesi sesungguhnya tetap memiliki peran sentral dalam setiap tindakan bedah sehingga keberadaannya tidak bisa lagi dipandang sebelah mata
Karya Ilmiah Sang Dokter Senior
Adalah dr Bambang Tutuko SpAn-KIC yang akhirnya menggawangi penulisan buku mengenai anestesi di Indonesia bertajuk “Mengawal Profesi Anestesi di Indonesia”.