Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Nur Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penah merasa letih, lesu dan lemah? Bisa jadi kamu terserang anemia.
Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah, protein dalam sel darah merah ini berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Saat seseorang mengalami anemia, tubuhnya akan mengalami lemah dan lesu.
Baca juga: Penderita Anemia Tak Boleh Konsumsi Susu? Ahli Fizi Sarankan Sebaiknya 2 Jam Usai Makan
Baca juga: Cara Mudah Mengenali Gejala Keletihan saat Mengemudi, Simak Cara Mengatasinya
Anemia bisa diantisipasi apabila disebabkan kondisi khusus seperti haid, hamil, atau kekurangan nutrisi tertentu.
Ahli gizi Khoirul Bariyyah, S.Gz memaparkan cara menjaga gizi seimbang untuk pencegahan anemia pada anak remaja.
Menerapkan Keaneka Ragaman Makanan, Boleh Konsumsi Makanan Instan?
Keaneka ragaman tersebut membantu memenuhi kebutuhan gizi, serta jangan mengkonsumsi dari satu jenis makanan saja.
"Apabila bosen dengan satu jenis makanan saja, boleh sesekali makan-makanan instan, namun saya ingatkan harus dalam batas yang sesuai dan sebelumnya harus di konsultasikan terlebih dahulu," jelasnya dalam acara bertajuk Talkshow Keluarga Sehat yang di siarkan secara langsung melalui akun Instagram @Radiokesehatan, Rabu, (10/2/2021),
Prinsip gizi seimbang seperti 4 sehat 5 sempurna ( seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) harus diberikan setiap saat.
Hindari Makanan yang Menghambat,
Selain itu, penting untuk meperhatikan makanan apa saja yang perlu dijauhi.
Beberapa makanan dapat memblokir proses penyerapan zat besi yang dapat menyebabkan anemia.
"Penyerapan zat besi akan dihambat dengan adanya zat dari tanin, contohnya teh atau kopi, konsumsinya harus dibatasi," Katanya
Konsumsi Vitamin
Dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin untuk menjaga kesehatan dalam tubuh.
"Dianjurkan untuk konsumsi 1 tablet tambah darah satu minggu satu tablet," ujarnya.
Hal ini penjadi penting seharusnya terus diterapkan, masih banyak masyarakat menganggap tablet tambah darah sebagai obat.
"Masih banyak masyarakat menggap tablet tambah darah sebagai obat. Sebenarnya itu vitamin atau suplemen yang harus diminum satu minggu sekali,"