Banyak muncul obat-obatan paket yang diimpor dan diklaim memiliki khasiat setara dengan pengobatan medis.
Informasi ini yang ia anggap membahayakan jika diyakini sepenuhnya oleh para penderita kanker.
"Tapi ternyata, lama kelamaan mulai ada obat-obat yang membahayakan," kata dr Rizal.
Pada medical oncology, banyak ditemui pasien kanker yang menanyakan mengenai pengobatan alternatif ini.
Sehingga ia mengingatkan kepada para penderita kanker bahwa obat herbal seperti jamu yang diklaim memiliki khasiat selayaknya obat kemoterapi, belum tentu aman bagi kondisi mereka.
"Nah ini enaknya berdiskusi di Medical Oncology, karena lebih sering ketemu pasien-pasien yang (menanyakan) masalah herbal ini. Itu ternyata waktu beberapa tahun yang lalu, kejadian bahwa (ada asumsi) jamu itu mengandung beberapa obat-obat aktif termasuk kayak obat kemoterapi," tegas dr Rizal.
Oleh karena itu, ia berharap agar para penderita kanker ini selektif dalam memilih obat herbal yang hendak mereka konsumsi, sambil terus menjalankan pengobatan medis yang sedang mereka jalani.
"Jadi ini mesti selektif kembali, dan memang ada beberapa obat herbal yang bisa menurunkan atau membahayakan sisi dari pasien. Jadi kalau ditanya yang bisa (jadi obat herbal), saya tidak bisa menjawab ya, karena kita tahu keamanannya," pungkas dr Rizal.