Dari hasil penelitian disimpulkan, orang yang punya kebiasaan kurang tidur menghasilkan respons antibodi yang lebih sedikit setelah disuntuk vaksin.
Selain itu, ada juga beberapa studi terkait tidur cukup dan berkualitas dengan kekebalan tubuh terkait vaksin.
Melansir Psychology Today, penelitian di Journal of Behavioral Medicine edisi 2020 juga menyebut, lamanya waktu tidur memengaruhi efektivitas vaksin influenza.
Tidur berkualitas selama lebih dari enam jam dapat meningkatkan memori imunologis atau kemampuan kekebalan tubuh dalam mengenali atau mengingat patogen tertentu setelah divaksin.
Selain itu, orang yang terbiasa tidur cukup dan berkualitas juga dapat mengembangkan respons antibodi lebih cepat dan kuat setelah disuntik vaksin.
Bagaimana baiknya?
Ahli menyarankan, orang yang akan disuntik vaksin seperti vaksin Covid-19 atau influenza, mengupayakan tidur nyenyak lebih dari enam jam paling tidak dua malam sebelum menerima vaksin.
Selain itu, untuk meminimalkan efek samping vaksinasi dan mengoptimalkan respons kekebalan tubuh, setiap orang juga wajib tidur berkualitas setelah divaksin.
Terdapat beberapa cara mengatasi susah tidur dan mendapatkan tidur berkualitas yang bisa dijajal, antara lain:
- Hindari menatap layar komputer atau gawai sesaat sebelum tidur
- Jaga pencahayaan ruangan agar tidak silau
- Bangun suasana rileks sebelum tidur tanpa melihat layar gawai, caranya bisa dengan membaca buku atau mengerjakan hobi
- Buat jadwal tidur yang teratur, termasuk kapan berangkat tidur dan bangun tidur
- Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur dan istirahat. Jangan digunakan untuk bekerja, menonton televisi, dll.
- Jika masih susah tidur, upayakan untuk beranjak dari tempat tidur selama 20 menit dan buat pikiran rileks sampai benar-benar mengantuk
Tidur berkualitas memang memiliki manfaat untuk sistem kekebalan tubuh.
Namun, pastikan kebiasaan baik ini turut diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur agar kesehatan semakin optimal.