Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Nur Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stop TB Partnership Indonesia (STPI) bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengadakan Seminar Daring bertemakan Dilema Pelayanan Tuberkulosis Di Tengah Tanggap Darurat Bencana di Indonesia, Senin (1/3/2021).
Hal itu bertujuan guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan partisipan tentang hubungan penanggulangan bencana dan pengendalian TBC.
Webinar dan Talkshow tersebut juga berbagi pengalaman dan pembelajaran layanan TBC di masa respon darurat bencana kerusakan dan kesulitan akses layanan kesehatan.
“Di tengah kondisi pandemi yang sudah sangat berat untuk sistem kesehatan, situasi bencana berdampak pada tambahnya beban pada sistem kesehatan nasional dan secara langsung dapat kita lihat pada kolebsnya kesehatan dan kerusakan fasilitas kesehatan, serta hambatan bagi masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan terutama pada masa tanggap darurat,” ucap Dewan Pembina, Diah Satyani Saminarsih, MSc Penasihat Gender dan Kepemudaan WHO.
Baca juga: Tekan Kasus TBC, Ini Sejumlah Langkah yang Dilakukan Bupati Garut
Terdapat beberapa risiko potensial yang dimiliki oleh suatu daerah terkait peningkatan kasus dan penyebaran TBC pascabencana, antara lain kondisi lingkungan yang padat di penampungan meningkatkan risiko infeksi, terganggunya penyediaan dan distribusi obat-obatan.
Terganggunya pelaksanaan dan keberlanjutan program TBC nasional yang juga mempengaruhi distribusi obat ke daerah yang tidak terkena bencana serta pola konsumsi obat anti TBC yang tidak tepat oleh penderita akibat tidak ada pengawasan.
Dalam kondisi tersebut, maka dibutuhkan pencegahaan dan pengendalian TBC dengan membuat pelayanan khusus untuk penderita TBC.