Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Kelainan Hipospadia tergolong langka untuk ibu yang melahirkan anak-anak berjenis kelamin laki-laki.
Kelainan hipospadia di Indonesia tercatat 1 banding 250 kelahiran untuk anak laki-laki.
Hipospadia adalah kelainan bawaan sejak bayi baru lahir, di mana posisi lubang kencing tidak berada pada tempatnya atau di tengah penis.
Posisi saluran kencing pada kondisi ini bisa berada di bawah penis, batang penis, atau dibagian testis (buah zakar).
Dokter Spesialis Anak, dr. Melisa Anggraeni, M Biomed, Sp.A mengatakan bahwa kelainan hipospadia terbagi atas dua kategori yakni ringan dan berat.
Untuk kategori ringan, maka dengan beberapa tahapan operasi anak tersebut dapat kembali normal.
Sementara, untuk kategori berat atau hipoaspadia dengan diserati lainnya, maka hal tersebut harus melalui beberapa tahapan mulai dari evaluasi hingga tindakan operasi.
Melisa melanjutkan, apabila ditemukan kelainan hipospadia dengan diserati hal lainnya maka orang tua harus mengambil peran untuk menuntun identutas diri sang anak.
"Jadi kalau memang ini disertai dengan adanya hormon seksual, orang tua harus segera membantu anak ini supaya anak-anak dapat mengidentifikasi lebih baik tentang identitas dirinya karena ini menyangkut kehidupan sosialnya yang akan datang," ujarnya.
Melisa pun membeberkan bahwa orang tua jangan khawatir. Sebab, tindakan operasi hipospadia dapat dilakukan pada usia berapa saja. Hanya saja, menurut Melisa lebih cepat lebih baik.
"Kalau ini didapatkan hipospadia, jangan khawatir karena sebenarnya tindakan operasi dapat dilakukan pada berbagai usia. Jadi, lebih cepat lebih baik, apalagi anak-anak memasuki masa puber biasanya rasa percaya dirinya terganggu kalau dia merasa ada sesuatu yang tidak wajar dan berbeda dengan teman-teman sebayanya," paparnya.
Sementara itu, Melisa menegaskan bahwa tindakan operasi tidak akan berdampak buruk bagi penderita kelainan hipospadia.
"Tidak perlu malu karena tindakan operasi tidak ada komplikasi, tidak ada gejala sisa. Jadi setelah dioperasi semua akan berjalan baik," terangnya.
Selain itu, Melisa menjelaskan bahwa apabila Hipospadia disertai hal lainnya, maka akan dilakukan pemeriksaan mendetail hingga akhirnya dilakukan operasi.
"Apabila ukuran penisnya juga pendek maka akan dilakukan operasi oleh dokter urologi. Setelah dioperasi akan diberi injeksi hormon testoteron untuk memperbesar ukuran penisnya," tandasnya.