Misalnya, ketika si kecil susah dalam membuka kotak makanan.
Jika dia memiliki potensi untuk tangguh, sang anak akan terus mencoba membuka kotak makanan hingga berhasil.
"Lima itu overall dibutuhkan seorang anak dan menjadi pondasi tumbuh kembang, dan secara khusus menjadi potensi prestasi untuk di-highlight saat pandemi ini, agar anak-anak mempunyai potensi prestasi yang optimal," tutur Anna dalam konferensi pers "Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC".
Apa yang Terjadi jika 5 Potensi Prestasi Tidak Tercapai?
Anna menuturkan, terdapat berbagai akibat yang harus dihadapi jika lima potensi prestasi tidak tercapai.
Jika potensi untuk tumbuh tinggi tidak tercapai, tubuh anak akan menjadi kaku, lemas, mudah lelah, canggung, dan tidak seimbang.
Sementara itu, anak yang tidak mampu berpikir cepat akan mudah teralihkan pikirannya dari apa yang sedang dibicarakan.
"Si kecil juga akan menjadi pelupa, lambat dalam memahami, mudah tertipu, dan pikirannya cenderung lebih tertutup," ujar Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia wilayah Jakarta tersebut.
Dalam potensi percaya diri yang terhambat, sang buah hati akan menjadi pencemas, suka ragu-ragu, dan memiliki banyak masalah dalam aktivitasnya.
Anak yang tidak aktif bersosialisasi juga akan mudah minder, kesepian, sulit beradaptasi, dan sukar mendapat peluang dalam berteman atau mencari pekerjaan di masa depan.
Sementara itu, jika sang anak tidak tangguh, maka masalah yang dihadapi tak akan terselesaikan dan cenderung mengalami banyak kegagalan.
"Sebaliknya, jika tercapai, dia termotivasi, memotivasi dirinya sendiri untuk bangkit menyelesaikan masalah dan banyak keberhasilan," jelas Anna.
Cara Menstimulasi 5 Potensi Prestasi pada si Kecil
Untuk menghindari hal itu, orang tua perlu menstimulasi 5 potensi prestasi pada si kecil.