Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gangguan prostat merupakan penyakit yang sering dikeluhkan oleh para pria.
Umumnya, penyakit prostat dialami oleh pria yang berusia 50 tahun ke atas.
Prostat sendiri merupakan kelenjar sistim reproduksi pria yang membungkus saluran kemih (uretra).
Ini berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Nah ketika mengalami gangguan, maka akan terjadi pembesaran prostat.
Dijelaskan dokter pengasuh rubrik Konsultasi Kesehatan di Kanal Kesehatan Tribunnews.com oleh dr Binsar Martin Sinaga Fias.
Ada beberapa tanda atau gejala saat mengalami pembengkakan prostat. Pertama adalah aliran air seni akan berkurang.
Baca juga: Meski Tinggi, Angka Penderita Kanker Prostat di Indonesia Masih di Bawah Eropa dan Amerika
Kedua saat buang air kecil, pria akan merasa tidak puas dan merasa ada air seni yang bisa dikeluarkan kembali. Ketiga, frekuensi untuk buang air kecil di malam hari cukup sering.
Prostat sendiri terjadi karena ada beberapa faktor.
Pertama, pria jarang melakukan aktifitas seksual sehingga cairan ejakulasi tertimbun di dalam kelenjar prostat tersebut.
Lalu yang kedua adalah adanya mutasi genetik. Dan terakhir adanya virus bahan kimia dan kelainan jaringan.
Baca juga: Termasuk Silent Killer, Begini Cara Mencegah Munculnya Kanker Prostat
Gangguan prostat dapat diobati.
Malah akan akan jadi berbahaya jika laki-laki tidak segera memeriksakannya ke dokter.
"Pembesaran prostat jinak memungkinkan berubah menjadi kanker prostat," katanya dalam live streaming Tribunnews, Kamis (25/3/2021).