Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu menyusui yang memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan kalori yang cukup.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG. M.Kes mengatakan bahwa ibu menyusui membutuhkan 500 kilokalori (kkal) per hari sebagai asupan energi tambahan.
Baca juga: Berpotensi Dehidrasi saat Puasa, Ibu Menyusui Penting Konsumsi 12 Gelas Air Per Hari
Jumlah ini setara dengan 2 piring nasi dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
"Karena secara umum, ibu menyusui membutuhkan asupan energi tambahan sebesar 500 kkal per hari atau setara dengan 1 kali makan lengkap atau 2 piring nasi," ujar dr Bambang, kepada Tribunnews, Jumat (9/4/2021) malam.
Ia kemudian menjelaskan bahwa selama Ramadan, kalori tersebut dapat terpenuhi saat ibu menyusui melakukan konsumsi makanan kaya nutrisi saat sahur, berbuka puasa maupun makan malam.
"Saat menjalankan ibadah puasa, tentu saja kebutuhan kalori tersebut harus dipenuhi pula saat berbuka, makan malam dan sahur," jelas dr Bambang.
Baca juga: Ibu Menyusui Boleh Puasa, Jika Bayinya Telah Berusia Lebih dari 6 Bulan
Selain itu, penting bagi ibu menyusui untuk mengkonsumsi banyak cairan saat sahur maupun berbuka puasa.
Karena banyak ibu menyusui yang mengalami dehidrasi saat menjalani puasa, termasuk saat bulan Ramadan.
Kendati demikian, hanya sedikit yang mengalami dehidrasi berat.
"Ibu menyusui yang menjalani puasa, biasanya cenderung mengalami dehidrasi, namun sangat jarang menyebabkan dehidrasi yang berat," kata dr Bambang.
Baca juga: Pengalaman Ibu Menyusui Mengikuti Vaksinasi Covid-19, Amankah?
Perlu diketahui, dehidrasi pada ibu menyusui dapat membuat produksi ASI menjadi terhambat.
Sehingga ini dapat berpengaruh pada asupan makanan untuk bayi yang hanya mengkonsumsi ASI eksklusif.
Jika ibu menyusui mengalami dehidrasi, maka komposisi kandungan ASI pun akan berubah.