News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernah Terkena Cacar Air? Anda Punya Risiko Terpapar Herpes Zoster, Kenali Gejalanya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herpes zoster atau cacar api adalah infeksi pada saraf dan kulit di sekitarnya

Lalu bagaimana proses penularannya ?

Penularan terjadi jika ada seseorang yang belum terkena penyakit ini melakukan kontak secara langsung dengan cairan pada lepuhan ruam penderita penyakit ini.

"Penularan virusnya bisa melalui pertukaran nafas dan kontak dengan gejala di kulit, penularan HZ terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dialami penderita," papar dr Anthony.

Ia kemudian menjelaskan bahwa mereka yang belum pernah menderita cacar air atau tidak pernah menerima vaksin cacar air, memiliki risiko tinggi untuk tertular penyakit ini.

Kendati demikian, jika mereka tertular, maka ada awalnya mereka hanya akan mengalami cacar air.

Namun yang menjadi catatan adalah cacar air ini kapan saja dapat berkembang menjadi penyakit Herpes Zoster, ini yang perlu diwaspadai.

"Jika terinfeksi, mereka akan terkena cacar air, bukan Herpes Zoster, lalu kemudian virus itu bisa berkembang sewaktu-waktu menjadi Herpes Zoster," jelas dr Anthony.

Terkait masa inkubasi penyakit ini bisa mencapai waktu lebih dari satu minggu hingga 3 minggu.

"Masa inkubasi setelah pertama kali kontak hingga timbulnya lesi (gejala) di kulit sekitar 10 hingga 21 hari," tutur dr Anthony.

Herpes Zoster merupakan penyakit yang dikenal sebagai shingles atau cacar ular dan bisa juga disebut cacar api, yakni suatu sindrom khas yang disebabkan oleh reaktivasi Varicella Zoster Virus (VZV).

VZV ini merupakan virus yang sama yang menyebabkan cacar air, reaktivasi virus ini terjadi saat kekebalan tubuh terhadap VZV menurun karena terjadinya proses penuaan atau imunosupresi.

Saat virus Herpes Zoster masuk ke dalam tubuh manusia, virus tersebut berdiam pada sistem syaraf dan menetap di dalamnya, kemudian akhirnya aktif pada waktu yang tidak diduga.

Penyakit ini biasanya dialami oleh mereka yang memiliki rentang usia dewasa yakni 45 hingga 64 tahun.

Namun saat ini, penyakit ini juga ditemukan pada mereka yang memiliki usia muda dan kasus ini lebih banyak ditemukan terjadi pada perempuan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini