News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wawancara Eksklusif

Kisah Sukses RS Lapangan Tangani Varian Baru Covid-19, Jangan Remehkan Gejala Kecil (2-Habis)

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawancara Eksklusif News Director Tribun Network sekaligus Pemred Harian Surya, Febby Mahendra Putra (paling kanan) dengan Kepala RS Lapangan Indrapura (RSKI), Laksma Dr dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB Sp BTKV (kedua kanan), dr Fauqa Arinil Aulia, Sp.P.K. selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI (ketiga kanan) dan Rahardian Jadid, Ketua Relawan Pendamping Program Pendampingan Keluarga Covid-19 (paling kiri) di RS Lapangan Indrapura Surabaya, Kamis (20/5/2021

Penanganan medis dan nonmedis kita tangani. Hasilnya outcome 98 persen penyembuhannyaMakanya kami menyediakan ventilator dan sentral oksigen. Ternyata ini diperlukan saat semua RS penuh. Pasien yang tidak diterima di RS kami tangani dan sembuh. Dengan kapasitas 400 bed, kami juga didukung para dokter spesialis dan dokter umum. Di manajemen, kami ada TNI Polri dan BPBD.

Setelah setahun lebih berjalan, bagaimana suka duka melayani RSLKI khusus covid?

Saya masih ingat pada Juni 2020 saya dihubungi Menkopolhukam. Kebetulan dia teman satu SMP. Saya kan orang Surabaya, ditanya kondisi dan situasi covid di Jatim. Kami pun bersama Pak Doni Monardo (Kepala BNPB) satu pesawat ke Surabaya.

Tingkat kematian di Jatim harus direm. Kami semua bergerak membangun sistem. Membuat call center dan memastikan ketersediaan ICU. Semua daerah menyambut dan langsung bertambah 132 RS rujukan covid di Jatim. Saya akhirnya diminta di RSLKI. Saya adalah Staf Ahli Kasal waktu itu.

Bapak kan alumnus Kedokteran Unair, bisa disampaikan hingga bisa jadi perwira tinggi tentara? Anak anak tidak ingin jadi tentara?

Saya Lahir di Surabaya pada 16 Agustus 1963. Sempat SD di Bali sebentar kembali ke Surabaya hingga SMP di Surabaya. SMA di Surabaya dan masuk Kedokteran Unair 1982. Pada 1988 saya masuk TNI AL dari kedokteran. Penempatan pertama jadi dokter di pasukan antiteror. Setiap bencana alam, saya dikirim.

Yang paling terkenang saat di Ambon. Menangani bedah dengan peralatan seadanya dan berhasil. Kemudian saya diminta memimpin RS TNI AL di Tanjungpinang. Berikutnya RSAL Mintoharjo Jakarta, dan empat tahun memimpin RSAL dr Ramelan Surabaya. Kemudian diangkat jadi Kadinkes AL dan terakhir menjadi Staf Ahli Kasal Bidang Ekojemen.
Dua anak saya, cowok enggak jadi tentara. Anak kedua cewek Kedokteran Unair. (faiq nuraini) 

Baca juga: RS Lapangan Surabaya Sukses Tangani Varian Baru Covid-19, Kerahkan Semua Dokter (1)

   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini