TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan tentang gangguan kecemasan, jenis-jenisnya, ciri gejala kecemasan pada tubuh, hingga dampaknya pada kesehatan fisik.
Gangguan kecemasan bisa terjadi pada banyak orang.
Gangguan ini dapat memicu depresi pada tingkat lebih tinggi.
Penelitian dari Aliansi Nasional untuk Penyakit Mental (NAMI) di Amerika Serikat menunjukan 60% orang dengan kecemasan juga akan memiliki gejala depresi.
Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi depresi dengan segera memeriksakan diri ketika menyadari memiliki gangguan kecemasan.
Baca juga: Cara Mengatasi Kecemasan dan Stres Berlebihan Secara Alami, Berikut 6 Tipsnya
Baca juga: 10 Manfaat Meditasi bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres
Penyebab Gangguan Kecemasan
Dilansir Medical News Today, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gangguan kecemasan, antara lain:
1. Genetika
Riwayat keluarga gangguan kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan daripada yang lain.
2. Kepribadian
Trauma semasa kanak-kanak, seperti rasa malu berlebihan hingga mudah gugup dalam situasi baru, dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
3. Stres
Stres berlebih dapat memicu kecemasan, sehingga penting untuk belajar mengelola stres dengan baik agar tidak menimbulkan efek negatif lainnya.
4. Masalah kesehatan lainnya
Kesehatan fisik juga bisa memicu gangguan kecemasan, seperti gangguan tiroid atau masalah jantung dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan.
Baca juga: Lebih Dari 20% Anak Muda Jepang Kena Depresi, Stres, Akibat Corona
Baca juga: Apa Itu Gangguan Bipolar? Simak Penjelasan, Jenis serta Penyebab Terjadinya
Gejala Gangguan Kecemasan
Pada dasarnya, tidak ada tanda pasti pada fisik ketika seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Namun, ada beberapa hal yang menjadi ciri umum seseorang mengalami gangguan kecemasan menurut berbagai penelitian.
Berikut ini gejala yang sering kali dialami oleh mereka yang memiliki gangguan kecemasan.
- Lekas marah dan frustrasi
- Ketidakmampuan untuk bersantai
- Kebutuhan akan perfeksionisme
- Keinginan untuk tetap sibuk sepanjang waktu
- Terlalu banyak berpikir dan terlalu menganalisis
- Kecemasan antisipatif atau kecemasan sebelum kejadian
Baca juga: Bisa untuk Menurunkan Stres, Ini Daftar Manfaat Mengonsumsi Buah Nanas yang Segar
Baca juga: 3 Tips Mengelola Stres untuk Para Ibu yang WFH, Kawan Puan Perlu Coba!
Dampak pada Kesehatan Tubuh
Efek dari gangguan kecemasan bisa mempengaruhi hormon hingga merangsang organ tubuh lain untuk bekerja di atas rata-rata.
Hal ini karena dalam gangguan kecemasan, terdapat produksi hormon berlebih yang dapat merangsang organ tubuh lain.
Misalnya, jantung yang akan bekerja lebih cepat, paru-paru yang memompa udara lebih banyak, hingga fungsi sistem pencernaan yang kacau.
Berikut ini dampak gangguan kecemasan pada tubuh:
- Peningkatan detak jantung dan pernapasan lebih cepat
- Masalah tidur hingga insomnia atau migerain
- Perubahan nafsu makan
- Masalah pencernaan
Mengingat dampaknya yang bisa menjalar ke berbagai kesehatan, dari gangguan fisik hingga mental lainnya, maka gangguan kecemasan tidak bisa diabaikan.
Jika tidak bisa dikendalikan oleh diri sendiri atau lingkungan sekitar, sebaiknya periksakan diri ke psikolog atau psikiater.
Berikut ini waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:
- Jika gangguan kecemasan mempengaruhi hubungan, kesehatan, atau penerimaa diri lebih jauh lagi.
- Jika berakibat mengonsumsi alkohol atau obat-obatan lainya secara berlebihan untuk mengatasi gejalanya tanpa resep dokter.
- Jika berakibat munculnya gejala kesehatan mental lainnya, seperti depresi.
Artikel lain terkait kesehatan
(Tribunnews/Triyo)