"Ivermectin ini secara masal. Ivermectin adalah obat anti-parasit yang sudah digunakan terbatas untuk terapi penanganan COVID-19 di berbagai negara dari India sampai Amerika, juga Indonesia"
Selain itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menambahkan, Ivermectin yang disebutkan Erick Thohir, adalah obat terapi untuk pasien Covid-19.
Ivermectin mendapat izin edar sebagai anti parasit bukan untuk obat Covid-19.
3. Obat Keras
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Ivermectin penggunaannya harus melalui resep dokter.
Obat ini diberikan dalam dosis tunggal 150-200 mcg/kg Berat Badan dengan pemakaian 1 (satu) tahun sekali.
Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
Jika masyarakat memperoleh obat ini bukan atas petunjuk dokter, diimbau untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakannya.
Baca juga: Jengkel Ada Warganya yang Menolak Vaksinasi Covid-19, Presiden Filipina Beri Ancaman
Baca juga: Pasien Menumpuk, RSUD Kota Bekasi Bangun Tenda Darurat di Depan IGD, Ini Penampakannya
Namun, harap diingat, Ivermectin tergolong obat keras dan harus digunakan dengan resep serta pengawasan dokter. Jadi, jangan sekali-kali mengkonsumsi obat ini tanpa resep dokter.
Walaupun usaha maksimal sudah dilakukan dalam memerangi pandemi ini, kita harus tetap mengutamakan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi.
Kerja sama pemerintah dan masyarakat akan membantu kita keluar dari pandemi.
4. Akan Diproduksi 4 Juta Sebulan
Erick Thohir mengatakan, lantaran dapat digunakan untuk membantu terapi pasien Covid-19, obat tersebut akan diproduksi dalam jumlah banyak.
Hal tersebut dijelaskannya dalam kondisi pandemi butuh penanganan cepat.