TRIBUNNEWS.COM - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) menyarankan pasien Covid-19 untuk melaksanakan isolasi mandiri di rumah.
Syaratnya, mereka adalah pasien Covid-19 yang tidak bergejala dan gejala ringan.
Seorang pasien Covid-19 dikatakan tidak bergejala jika frekuensi napas terhitung 12-20 per menit dengan tingkat saturasi oksigen lebih dari 95 persen.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Cara Isolasi Mandiri di Rumah jika Positif Covid-19, Ini Syarat dan Alat yang Diperlukan
Baca juga: Cara Isolasi Mandiri Covid-19 Menurut Kemenkes, Selalu Pakai Masker, Akses Fasilitas Telemedicine
Satu di antaranya menyediakan oximeter/oksimeter dan termometer di rumah.
Imbauan untuk menyiapkan oximeter di rumah juga pernah dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa waktu lalu.
Lantas, apa itu oximeter?
Oximeter adalah sebuah alat kecil seperti klip yang berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen.
Dikutip dari healthline.com, oximeter adalah tes non-invasif dan tanpa rasa sakit yang dapat mengukur tingkat saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah.
Oximeter dapat secara cepat mendeteksi perubahan kecil dalam seberapa efisien oksigen dibawa ke ekstremitas terjauh dari jantung, termasuk kaki dan lengan.
Alat ini paling sering ditempelkan di ujung jari dan sering dipakai untuk perawatan kritis, misalnya ruang gawat darurat atau rumah sakit.
Tujuan dari pemeriksaan menggunakan oximeter tak lain untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.
Cara Menggunakan Oximeter
Dikutip dari england.nhs.uk, inilah cara menggunakan Oximeter:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan Oximeter
- Tempelkan Oximeter di jari. Penggunaan Oximeter tidak akan menyakitkan
- Pastikan Anda tidak memakai cat kuku atau kuku palsu pada jari yang akan ditempeli Oximeter
- Pastikan tangan dalam kondisi hangat. Kemudian istirahatkan tangan di dada selama lima menit
- Nyalakan oksimeter
- Kemudian pasang klip oksimeter ke jari telunjuk atau jari tengah
- Perhatikan angka pada oksimeter
- Ketika angka-angka pada oksimeter telah berhenti berubah, tulis angka tersebut dalam selembar kertas atau buku
- Pada angka dengan tulisan PR bpm merujuk pada seberapa cepat jantung berdetak
- Sementara pada angka dengan tulisan %SpO2 merujuk pada kadar saturasi oksigen dalam darah
Kadar Oksigen Normal pada Pasien Covid-19
Dilansir Kompas.com, pada orang yang normal atau dalam kondisi sehat, angka batas minimal saturasi oksigennya adalah 95 persen.
Sehingga normalnya akan berada di kisaran angka 95-100 persen.
Demikian dikatakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, dr M Irfan SpPD pada Rabu (3/2/2021).
"Kalau orang yang sehat itu biasanya angkanya sekitar 98 sampai 100 persen di oximeter."
"Karena itu, jika terinfeksi Covid-19, sangat penting memiliki oksimetri di rumah," kata Irfan.
Irfan juga menegaskan, saat level saturasi oksigen di bawah angka 95 persen, maka harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat.
Fungsi oximeter, kata Irfan, juga untuk mencegah terjadinya happy hipoxia yang tak terdeteksi sehingga bisa mengancam jiwa.
Happy hypoxia (silent hypoxemia) adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, tetapi tanpa ada gejala yang muncul atau keluhan yang dirasakan pasien.
Happy hipoxia yang terjadi secara terus-menerus akan mengakibatkan organ tubuh akan terganggu fungsinya.
Terutama organ-organ penting tubuh, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau hanya memiliki gejala ringan juga bisa mengalami happy hipoxia karena menurunnya kadar saturasi oksigen yang tak disadari.
Jika tak segera diatasi, akibatnya bisa terjadi kegagalan organ yang tidak diketahui, dan bisa berujung pada kematian.
Harga Oximeter
Saat ini, ada berbagai merek oximeter di pasaran dengan harga yang cukup bervariasi.
Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Jakarta, Yoyon mengatakan, harga oximeter berkisar antara Rp 350 ribu hingga 600 ribu.
Ia meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan harga yang murah.
"Masyarakat jangan terkecoh dengan harga yang murah. Normalnya Rp 350 sampai 600 ribu," ujar Yoyon, Selasa (6/7/2021) malam.
Begitu juga dengan harga oximeter di berbagai e-commerce yang dijual mulai dengan harga mulai ratusan hingga di bawah Rp 2 juta.
Sebelum membeli oximeter, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
- Jika alat akan digunakan untuk seluruh anggota keluarga, pastikan ukurannya bisa pas dengan jari anak-anak yang mungil.
- Beli oximeter di tempat terpercaya.
Pastikan alat memiliki sertifikasi badan atau telah teruji akurasinya.
- Cari tahu rating atau ulasan konsumen yang pernah menggunakan produk tersebut.
- Kebanyakan oximeter adalah untuk pemeriksaan di tempat.
Jika memerlukan pemantauan saturasi oksigen terus-menerus, tanyakan pada apotek terdekat tentang pulse oximeter medical-grade terbaik yang bisa digunakan di rumah.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun DS) (Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad/Ellyvon Pranita)