Salah satu kondisi klinis paling menonjol yang terkait dengan badai sitokin termasuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang telah menyebabkan sejumlah besar kematian akibat SARS-CoV-2.
Badai Sitokin pada Pasien Covid-19
Studi terbaru pada pasien yang terinfeksi Covid-19 telah menunjukkan bahwa orang-orang ini menunjukkan tingkat tinggi dari kedua sitokin pro-inflamasi, yang meliputi IFN-g, IL-1B, IL-6 dan IL-2, dan kemokin.
Hubungan antara badai sitokin dan Covid-19 dibuat ketika dokter mengamati bahwa pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) memiliki tingkat CXCL10, CCL 2, dan TNF-a yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien Covid-19 yang mengalami gejala yang lebih ringan.
Seperti banyak virus lain yakni SARS, MERS, dan influenza, badai sitokin telah digunakan sebagai tanda peringatan bagi dokter untuk mengenali peningkatan penyakit.
Baca juga: Nyawa Deddy Corbuzier Terancam karena Mengalami Badai Sitokin, Apa Itu? Simak Penjelasan Ahli
Baca juga: Mengenal Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier Usai Dinyatakan Negatif Covid-19
Jika tidak diobati, badai sitokin pada Covid-19 menghasilkan kerusakan imunopatogenik yang tidak hanya menyebabkan ARDS dalam banyak kasus tetapi juga dapat berkembang lebih lanjut menjadi kerusakan jaringan yang luas, kegagalan organ, dan kematian.
Gejala Badai Sitokin
Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda.
Terkadang penderita hanya mengalami gejala ringan seperti flu.
Namun, gejala dari badai sitokin juga bisa menjadi parah dan mengancam jiwa.
Berikut gejala badai sitokin, dikutip dari verywellhealth:
- Demam dan kedinginan
- Kelelahan
- Pembengkakan ekstremitas
- Mual dan muntah
- Sakit otot dan sendi
- Sakit kepala
- Ruam
- Batuk
- Sesak napas
- Napas cepat
- Kejang
- Kesulitan mengkoordinasikan gerakan
- Kebingungan dan halusinasi
- Kelesuan dan respons yang buruk.
Tekanan darah yang sangat rendah dan peningkatan pembekuan darah juga bisa menjadi tanda dari sindrom badai sitokin yang parah.
Jantung mungkin tidak memompa sebaik biasanya.
Akibatnya, badai sitokin dapat mempengaruhi beberapa sistem organ, berpotensi menyebabkan kegagalan organ dan kematian.