TRIBUNNEWS.COM - Simak Manfaat Safron untuk kesehatan, satu di antaranya dapat meningkatkan mood dan mengobati gejala depresi.
Safron termasuk rempah paling mahal di dunia, dengan harga 1 pon (450 gram) antara 500 dan 5.000 dolar AS.
Alasan harganya yang mahal adalah metode panennya yang padat karya, sehingga produksinya mahal.
Safron dipanen dari bunga Crocus sativus, umumnya dikenal sebagai "saffron crocus."
Istilah safron berlaku untuk struktur seperti benang bunga, atau stigma.
Safron berasal dari Yunani, di mana itu dihormati karena sifat obatnya.
Beberapa orang akan makan safron untuk meningkatkan mood, dan meningkatkan memori.
Baca juga: 6 Manfaat Bubuk Kakao bagi Kesehatan, Dapat Mengurangi Tekanan Darah Tinggi
Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Vitamin B12: Dapat Mendukung Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
Dikutip dari Healthline.com, berikut manfaat safron untuk kesehatan:
1. Dapat Meningkatkan Mood dan Mengobati Gejala Depresi
Safron dijuluki "bumbu sinar matahari."
Hal itu terjadi bukan hanya karena warnanya yang berbeda, tetapi juga karena dapat membantu mencerahkan suasana hati.
Dalam tinjauan lima penelitian, suplemen safron secara signifikan lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala depresi ringan hingga sedang.
Studi lain mengatakan bahwa mengonsumsi 30 mg safron setiap hari sama efektifnya dengan Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram – pengobatan konvensional untuk depresi.
Terlebih lagi, kelopak safron dan stigma seperti benang tampaknya efektif melawan depresi ringan hingga sedang.
2. Dapat Mengurangi Gejala PMS
Premenstrual syndrome (PMS) adalah istilah yang menggambarkan gejala fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi.
Studi menunjukkan bahwa safron dapat membantu mengobati gejala PMS.
Perempuan yang berusia 20-45 tahun, mengonsumsi 30 mg safron setiap hari lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala PMS, seperti lekas marah, sakit kepala, mengidam, dan nyeri.
Studi lain menjelaskan bahwa hanya dengan mencium saffron selama 20 menit membantu mengurangi gejala PMS seperti kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres kortisol.
3. Menambah Antioksidan yang Kuat
Safron mengandung beragam senyawa tanaman yang bertindak sebagai antioksidan — molekul yang melindungi sel dari radikal bebas dan stres oksidatif.
Antioksidan safron yang terkenal termasuk crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol.
Crocin dan crocetin adalah pigmen karotenoid dan bertanggung jawab atas warna merah dari safron.
Kedua senyawa tersebut mungkin memiliki sifat antidepresan, melindungi sel-sel otak dari kerusakan progresif, meningkatkan peradangan, mengurangi nafsu makan, dan membantu penurunan berat badan.
Safranal memberi saffron rasa dan aroma yang berbeda.
Penelitian menunjukkan bahwa safron dapat membantu meningkatkan suasana hati, memori, dan kemampuan belajar, serta melindungi sel-sel ota dari stres.
Kaempferol ditemukan di kelopak bunga safron.
Senyawa ini telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan, sifat antikanker, dan aktivitas antidepresan.
4. Dapat Mengurangi Nafsu Makan dan Membantu Menurunkan Berat Badan
Ngemil adalah kebiasaan umum yang dapat menempatkan Anda pada risiko kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
Menurut penelitian, safron dapat membantu mencegah ngemil dengan menahan nafsu makan.
Dalam satu studi delapan minggu, wanita yang mengonsumsi suplemen safron merasa jauh lebih kenyang, lebih jarang mengemil, dan kehilangan berat badan secara signifikan lebih banyak daripada wanita dalam kelompok plasebo.
Dalam studi delapan minggu lainnya, mengonsumsi suplemen ekstrak safron membantu secara signifikan mengurangi nafsu makan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, dan massa lemak total.
Namun, para ilmuwan tidak yakin bagaimana safron mengurangi nafsu makan dan membantu penurunan berat badan.
Satu teori adalah bahwa safron meningkatkan mood Anda, yang pada gilirannya mengurangi keinginan untuk ngemil.
5. Dapat Melawan Kanker
Safron kaya akan antioksidan, yang membantu menetralisir radikal bebas berbahaya.
Kerusakan radikal bebas telah dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti kanker.
Dalam penelitian tabung reaksi, safron dan senyawanya telah terbukti secara selektif membunuh sel kanker usus besar atau menekan pertumbuhannya, sementara membiarkan sel normal tidak terluka.
Efek ini juga berlaku untuk kulit, sumsum tulang, prostat, paru-paru, payudara, leher rahim, dan beberapa sel kanker lainnya.
Terlebih lagi, penelitian tabung telah menemukan bahwa crocin (antioksidan utama dalam safron) dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap obat kemoterapi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)