Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mimisan adalah kondisi dimana darah keluar dari dalam rongga hidung. Banyak yang menyangka jika mimisan selalu diindikasikan kepada penyakit yang serius.
Padahal menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, tidak semua mimisan menandakan penyakit berbahaya. Namun terkadang orangtua cenderung panik.
Sehingga tidak melakukan penanganan yang tepat saat anak mengalami mimisan. Menurut dr Santi, hal pertama yang dilakukan adalah menenangkan anak terlebih dahulu.
"Karena semakin cemas, takut maka darah akan semakin banyak. Sama kaya takut dan deg degan, menyebabkan tensi naik maka tekanan darah tinggi, sehingga kalau ada luka mancurnya banyak," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Niat Nani Buat Mencret Pria Pujaan Hati Lewat Sate Beracun Berujung Kematian Bocah di Bantul
Di sisi lain, dr Santi menyarankan jika anak mimisan, orangtua juga jangan panik. Karena anak akan ikut merasa khawatir dan panik. Buat anak rileks, boleh dipangku atau disuruh duduk sendiri.
Lalu badan anak dimajukan agak ke depan. Tapi jangan terlalu ke depan atau menunduk, karena darah akan keluar bertambah banyak.
"Ketika kepala lebih rendah dari posisi jantung maka aliran darah lebih deras. Majuin badan ke depan sedikit sehingga darah yang mengalir itu tidak jatuh ke belakang dan tertelan," katanya lagi.
Baca juga: Atta Halilintar Bahagia Calon Bayinya Perempuan: Kalau Cewek kan Bakal Anak Bapak Banget
Lalu gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan cuping hidung yaitu bagian yang lebih lunak. Dipijit sampai menekan daerah rongga kiri dan kanan hidung. Lakukan sampai kira-kira 10 menit.
"Jangan buka tutup buka tutup. Tutup tahan terus 10 menit. Anak diminta bernafas melalui mulut pencet terus kira-kira 10 menit dibuka dilihat. Kalau masih mengalir ulangi 10-15 menit," paparnya lagi.
Kalau mimisan masih berlanjut, maka segera bawa anak ke dokter. Karena bisa saja ada hal serius yang mendasari terjadinya mimisan.