TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat terluka misalnya ketika terjatuh, jangan bersihkan luka pada kulit dengan alkohol.
Dokter spesialis luka, Dr. Adisaputra Ramadhinara menuturkan, banyak orang salah kaprah terkait pengunaan alkohol untuk membersihkan luka.
"Alkohol itu hanya boleh terkena kulit. Tetapi kalau luka tidak boleh terkena alkohol," ujar dr Adi dalam kegiatan Hansplast secara virtual, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Alami Luka Bakar 98 Persen dan Cidera Pernapasan, Iwan Beri Dua Jempol saat Dijenguk Keluarga
Meski tak dipungkuri alkohol dapat membunuh kuman dan bakteri, penggunaan alkohol untuk membersihkan luka dapat merusak kulit bahkan menghambat penyembuhan luka.
"Alkohol betul untuk membunuh kuman bakteri tapi juga bisa merusak jaringan sehat yang diperlukan untuk pembentukan jaringan baru saat penyembuhan lukanya," jelas dr Ari.
Dr Adi menuturkan, alkohol merupakan disenfektan bukan antiseptik, sehingga saat terkena luka maka akan terasa perih.
"Kalau disenfektan membunuh kuman tapi merusak jaringan dan sel-sel sehat. Jangan gunakan alkohol untuk membersihkan luka," kata dia.
Baca juga: Buka dan Jual Minuman Beralkohol, A/A Bar di Gunawarman Diganjar Sanksi Tutup Selama PPKM
Ia mengatakan, cara paling benar untuk membersihkan luka kulit adalah menggunakan air mengalir maupun antiseptik.
Luka pada kulit sebaiknya dibersihkan menggunakan antiseptik yang mengandung Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) di dalamnya.
PHMB merupakan kandungan antiseptik yang direkomendasikan oleh Consensus International tahun 2018 dan menjadi standar medis untuk membersihkan luka
"Kalau antiseptik misalnya yang ada PHMB di hansplast dia bisa membunuh kuman tapi dia tidak merusak kulit jadi tetap sehat," ungkapnya.