News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nyeri Akibat Kelainan Saraf Trigeminal Neuralgia, Ketahui Penyebab dan Metode Penyembuhannya

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Hal inilah yang kemudian membuat penderita trigeminal neuralgia menyangka mereka mengalami sakit gigi dan tak jarang berobat ke dokter gigi.

Baca juga: Usia Muda Bukan Jaminan Bebas Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter Spesialis Saraf

Tak sedikit yang giginya sudah melalui perawatan bahkan ada yang dicabut beberapa buah tapi tetap saja serangan nyeri masih dirasakan.”

Saraf trigeminal atau saraf otak kelima ini bersinggungan atau menempel secara tidak sengaja dengan pembuluh darah. Karena pembuluh darah ini selalu berdenyut, otomatis saraf akan selalu tertekan dan ini yang menjadi sumber nyeri.

“Akibat gesekan tersebut dapat merusak lapisan myelin atau lapisan pelindung saraf sehingga memicu munculnya cetusan listrik tiba-tiba yang terasa seperti tertusuk, tersayat, terbakar atau kesetrum, dan seolah-olah nyerinya berasal dari gigi atau kulit wajah, padahal bukan itu sumber masalahnya,” papar dokter spesialis bedah saraf yang akrab dipanggil dr. Tyo ini nya lebih lanjut.

Nyeri tajam ini bisa muncul kapan saja dan bahkan dapat dipicu oleh aktivitas harian yang seharusnya tidak menyebabkan nyeri, seperti mengunyah, minum, berbicara, tertawa/tersenyum, menggosok gigi, mencuci muka, menyentuh wajah, memakai make-up, terkena angin sepoi-sepoi, bahkan sekadar terkena hawa dingin atau udara AC.

Penyebab munculnya serangan nyeri ini ada dua, yaitu primer dan sekunder.

Dikatakan sebagai trigeminal neuralgia primer bila tekanan terhadap saraf trigeminal disebabkan oleh pembuluh darah (sindrom kompresi neurovaskular).

Namun bila terdapat tumor, kelainan pembuluh darah, perlengketan, dan kelainan autoimun yang mencederai saraf trigeminal, maka dikatakan sebagai trigeminal neuralgia sekunder.

Nyeri wajah tidak melulu hanya disebabkan trigeminal neuralgia.

Migrain, nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala kluster, glaukoma, sinusitis, temporomandibular joint pain (TMJ), dan masalah gusi juga bisa menyebabkan nyeri pada wajah.

Walaupun kecurigaan nyeri wajah akibat trigeminal neuralgia berdasarkan riwayat penyakit pasien, untuk memastikannya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang radiologi, yaitu MRI, guna memastikan diagnosis dan menyingkirkan penyakit lain yang bukan trigeminal neuralgia.

Banyak penderita nyeri wajah trigeminal neuralgia berada pada usia produktif. Serangan nyeri berat berulangkali bukan saja mengakibatkan penderitaan tetapi mengganggu produktivitas kerja karena penderita tak mampu melakukan apa-apa selain menahan nyeri.

Kurangnya dukungan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, karena memang penderita trigeminal neuralgia terlihat sehat secara fisik membuat mereka merasa kesepian, depresi dan putus asa.

Nyeri hebat yang muncul saat membasuh muka, terkena dingin atau hangat, menggosok gigi membuat penderita kadang tidak menghiraukan higienitas pribadi berhari-hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini