News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Penyakit Epilepsi, Mulai dari Pengertian, Gejala, Penyebab hingga Langkah Pengobatan

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Penyakit Epilepsi: Ini Pengertian, Gejala, Penyebab, hingga Langkah Pengobatan

TRIBUNNEWS.COM - Ärtikel ini akan membahas mengenai penyakit epilepsi, dari pengertian, hingga langkah pengobatan yang bisa dilakukan.

Epilepsi merupakan gangguan kronis yang menyebabkan kejang secara berulang-ulang tanpa alasan.

Selain itu, epilepsi dapat terjadi akibat dari kelainan genetik atau cedara otak yang dialami, seperti stroke atau trauma.

Hal tersebut akan membuat penderita kejang-kejang.

Sebagai informasi, kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak.

Terdapat dua jenis kejang yang perlu diketahui.

Jenis pertama yaitu kejang umum mempengaruhi seluruh otak.

Selanjutnya, kejang fokal, atau parsial, hanya mempengaruhi satu bagian otak.

Selain itu, kejang dapat berlangsung beberapa detik di mana penderita dapat kehilangan kesadaran.

Kejang merupakan gejala utama pada epilepsi.

Namun gejala epilepsi masing-masing orang berbeda-beda.

Lalu apa saja gejala epilepsi secara umum?

Baca juga: Mengenal Penyakit Nyeri Wajah Sebelah yang Sakitnya Bisa Memicu Penderitanya Ingin Bunuh Diri

Mengenal Penyakit Epilepsi: Ini Pengertian, Gejala, Penyebab, hingga Langkah Pengobatan (gulf-insider.com)

Baca juga: Mengenal Penyakit Langka Hipertensi Paru, Simak Gejalanya Termasuk Sesak Napas hingga Nadi Cepat

Dilansir Healthline, berikut gejala, pemicu, hingga cara mengobati penyakit epilepsi, di antaranya:

1. Gejala epilepsi

A. Kejang fokal (sebagian)

Terdapat dua jenis kejang fokal, yakni parsial sederhana dan parsial kompleks.

1) Kejang parsial sederhana

Kejang jenis ini tidak mengilangkan kesadaran penderita. hilangnya kesadaran

Gejalanya meliputi:

- Perubahan pada indera perasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, atau sentuhan

- Merasa pusing

- Kesemutan dan kedutan pada anggota badan

2) Kejang parsial kompleks

Membuat hilangnya kesadaran penderita

Gejalanya meliputi:

- Tatapan kosong

- Menjadi tidak responsif

- Melakukan gerakan secara berulang

B. Kejang umum

Kejang umum melibatkan seluruh otak, terdapat enam jenis kejang umum, di antaranya:

1) Kejang absense dapat menyebabkan tatapan kosong.

Jenis kejang ini juga dapat menyebabkan gerakan berulang seperti menampar bibir atau berkedip.

Biasanya juga ada kehilangan kesadaran secara singkat.

2) Kejang tonik menyebabkan kekakuan otot.

3) Kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot dan dapat membuat Anda jatuh tiba-tiba.

4) Kejang klonik ditandai dengan gerakan otot yang tersentak-sentak berulang pada wajah, leher, dan lengan.

5) Kejang mioklonik menyebabkan kedutan spontan pada lengan dan kaki.

6) Kejang tonik-klonik memiliki beberapa gejala, meliputi:

- Tubuh menjadi kaku

- Gemetar

- Kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus

- Sering menggigit lidah

- Kehilangan kesadaran

2. Apa yang memicu serangan epilepsi?

Beberapa orang dapat mengidentifikasi hal-hal atau situasi yang dapat memicu kejang atau epilepsi.

Beberapa pemicu epilepsi paling banyak secara umum, yakni:

- Kurang tidur

- Sakit atau demam

- Merasa stres

- Kafein, alkohol, atau obat-obatan

- Makan terlalu sedikit atau makan berlebihan

3. Apa yang menyebabkan epilepsi?

Penyebab epilepsi belum dapat ditentukan secara pasti.

Hal tersebut dikarenakan, berbagai hal kemungkinan dapat menyebabkan kejang.

Akan tetapi, dapat diidentifikasi gejala epilepsi secara umum.

Beberapa penyebab epilepsi secara umum, di antaranya:

- Cedera otak traumatis

- Jaringan pada di otak setelah cedera otak (epilepsi pasca-trauma)

- Demam yang sangat tinggi

- Stroke, yang merupakan penyebab utama epilepsi pada orang di atas usia 35 tahun

- Beberapa penyakit pada pembuluh darah

- Kekurangan oksigen pada otak

4. Bagaimana epilepsi dapat diobati?

Dalam pengobatan atau perawatan untuk menyembuhkan epilepsi akan didasarkan pada tingkat keparahan gejala, kesehatan, dan bagaimana tubuh merespon pengobatan yang dilakukan.

Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

- Obat anti-epilepsi (anti konvulsan, anti kejang)

Obat-obatan tersebut dapat mengurangi jumlah kejang yang sedang dialami.

- Diet ketogenik

Diet ketogenik merupakan metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah kuantitas protein, bebas karbohidrat kecuali karbohidrat dari sayuran.

Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita epilepsi.

- Operasi otak

Area otak yang menyebabkan aktivitas kejang dapat dihilangkan atau diubah.

Baca juga: Kanker Payudara Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Perempuan Indonesia

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar penyakit epilepsi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini