News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Serangan Jantung. Gagal jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi pada jantung yang dapat berdampak serius pada kesehatan jika tidak segera ditangani. Inilah perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung.

8. Sesak napas;

9. Kaki dan pergelangan kaki bengkak;

10. Vena leher yang menonjol.

Ilustrasi Gagal Jantung (Tribun-Video.com)

Baca juga: Penyebab Penyakit Jantung pada Wanita, Gejala Awal dan Cara Pencegahannya

Baca juga: Gejalanya yang Mirip, Ini Perbedaan Serangan Rasa Panik Berlebihan dan Serangan Jantung

Serangan Jantung

Masih dari Healthline, istilah medis untuk serangan jantung adalah Infark Miokard.

Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.

Di sinilah plak menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung.

Penumpukan plak di arteri juga dikenal sebagai aterosklerosis.

Ada dua jenis utama serangan jantung, yakni:

- Serangan jantung tipe I, di mana plak di dinding bagian dalam arteri pecah dan melepaskan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah.

Hal ini kemudian dapat membentuk bekuan darah dan menyumbat arteri.

- Serangan jantung tipe II, di mana jantung tidak menerima darah kaya oksigen sebanyak yang dibutuhkan, tetapi tidak ada penyumbatan total pada arteri.

Sementara itu, penyebab lain dari serangan jantung adalah pembuluh darah robek, spasme pembuluh darah, penyalahgunaan narkoba, hipoksia atau kekurangan oksigen dalam darah.

Gejala Serangan Jantung

Gejala umum untuk serangan jantung, adalah:

1. Nyeri dada atau ketidaknyamanan;

2. Sesak napas;

3. Nyeri di lengan, bahu, atau leher;

4. Mual;

5. Berkeringat;

6. Pusing dan kelelahan;

7. Nyeri tubuh bagian atas;

8. Kesulitan bernapas.

Beberapa orang mungkin mengalami campuran gejala serangan jantung tanpa memandang jenis kelamin.

Ada juga perbedaan spesifik jenis kelamin dalam gejala serangan jantung.

Wanita lebih mungkin mengalami gejala serangan jantung yang khas, seperti nyeri dada dan sesak napas.

Namun, pria lebih mungkin mengalami serangan jantung akibat pecahnya plak, sementara wanita cenderung lebih berisiko terkena penyakit arteri koroner non-obstruktif.

Tingkat estrogen yang lebih tinggi juga dapat mengurangi risiko seseorang terkena serangan jantung.

Akibatnya, wanita memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung setelah menopause daripada sebelumnya.

(Tribunnews.com/Latifah)

Artikel terkait lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini