Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyatakan, sebagian besar atau sekitar 3 di antara 4 orang penderita Diabetes Melitus (DM) tidak menyadari kalau dirinya menderita penyakit DM.
Hal itu dipicu kurangnya kesadaran terhadap kontrol gula darah berkala.
“Hasil survey diabetes pada orang sehat ternyata lebih dari 2/3 orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita diabetes," kata Dante dalam Temu Media Hari Diabetes Sedunia yang disiarkan virtual pada Senin (15/11/2021).
"Artinya fenomena diabetes seperti fenomena gunung es, di mana yang menderita diabetes jauh lebih banyak dibandingkan yang sudah diketahui diabetes,” lanjutnya.
Baca juga: Wamenkes Dante Saksono Ingatkan Segera Obati Diabetes Sejak Dini untuk Cegah Komplikasi
Penyakit diabetes tidak hanya disebabkan pola hidup yang kurang sehat. Tapi juga karena faktor keturunan.
Artinya, setiap orang berpotesi mengalami diabetes, jika diikuti dengan gaya hidup yang buruk seperti kurang aktivitas fisik, kegemukan, hipertensi, merokok, dan diet tidak seimbang.
Oleh karenanya, pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi terkena diabetes.
Cara ini, lebih efisien dan efektif untuk menangani pasien daripada saat mereka sudah jatuh sakit.
“Diabetes bukan hanya mengobati soal gula darah saja. Ada jauh yang lebih penting yakni memberikan layanan kesehatan kepada pasien diabetes mulai dari hulu sampai hilir," katanya.
"Hulu dengan aktif melakukan kegiatan promotif preventif sedangkan hilir melakukan upaya maksimal bagi pengobatan pasien. Jika hulunya sudah berjalan dengan baik, maka kita akan dapat menghemat cost yang sangat besar,” terang Wamenkes.
Baca juga: BPJS Kesehatan Kerja Sama dengan 22.965 Fasilitas Kesehatan Tekan Kasus Diabetes
Sebelum seseorang jatuh menjadi diabetes, mereka akan mengalami fase pradiabetes.
Namun dalam kondisi ini sering kali tidak disadari. Padahal, di tahap ini pasien bisa disembuhkan, namun karena ketidaktahuan, dibiarkan, dan akhirnya sulit untuk dikendalikan.
“Prediabetes cikal bakal kencing manis. Kalau didiamkan saja 1/3 akan menjadi kencing manis dalam waktu 5 tahun, 1/3 tetap jadi prediabetes dan 1/3 lagi kembali normal. Prediabetes jadi waktu terbaik untuk mencegahnya jadi diabetes, karena bisa kembali normal,” tutur Tri Juli Edi T, Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).