TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai Penyakit Paru Obstruksif Kronik (PPOK) lengkap dengan gejala dan faktor risikonya di dalam artikel ini.
Melansir karawangkab.go.id, PPOK adalah peradangan pada paru-paru yang berkembang dalam jangka panjang.
PPOK umumnya ditandai dengan sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek).
Namun PPOK sering berkembang menjadi dua kondisi.
Di antaranya, bronkitis kronis dan emfisema.
Baca juga: Gejala, Faktor Penyebab hingga Cara Cegah Kanker Paru, Jenis Kanker Nomor 1 pada Laki-laki Indonesia
Bronkitis Kronis adalah kerusakan terjadi pada saluran bronkus.
Sedangkan emfisime adalah kerusakan terjadi pada alveolus.
Lalu apa saja gejala dan faktor risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)?
Baca juga: Mengenal Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): Gejala, Faktor Penyebab, hingga Cara Mencegahnya
Baca juga: Diduga Derita Kanker Paru-paru, Max Sopacua Sudah Satu Bulan Lebih Dirawat di Dua Rumah Sakit
Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Dilansir kemkes.go.id, berikut gejala PPOK:
1. Sesak Napas
Sesak napas terjadi saat serangan berlangsung atau biasanya serangan terjadi sehabis melakukan aktifitas berat seperti berolahraga berat ataupun terkena stres. Udara yang tidak bersih juga bisa memicu gelaja PPOK.
2. Batuk-batuk kronis
Batuk yang tak kunjung sembuh bisa merupakan gejala PPOK. Biasanya PPOK yang disertai dengan batuk yang tak kunjung sembuh akan mengarah ke TBC. Virus TBC akan menjangkiti ketika batuk menjangkiti terus menerus dan tidak sembuh. Perlu penanganan secara serius agar tidak terinfeksi virus TBC.