News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Tips Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi Covid-19: Cemas Adalah Hal Wajar & Berbuat Baik

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi remaja. Tips menjaga kesehatan mental untuk remaja di masa pandemi Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Simak tips menjaga kesehatan mental untuk remaja di masa pandemi Covid-19.

Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak bagi orang dewasa, namun juga berdampak bagi anak-anak dan remaja.

Adanya Covid-19 membuat segala aktivitas menjadi terbatas seperti dihentikannya sekolah, dibatalkan berbagai acara, dan hilang kesempatan untuk bermain bersama teman sebaya.

Akibat perubahan hidup yang drastis membuat timbul rasa takut, cemas, dan khawatir yang mana perasaan tersebut mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Baca juga: 5 Tips Memulai Bisnis bagi Pemula: Sempurnakan Ide hingga Lakukan Riset Pasar dan Pesaing

Baca juga: 7 Tips Diet secara Alami: Konsumsi Makanan Kaya Serat hingga Tidur dengan Cukup

Ilustrasi anak muda bermain smartphone. (Ist.)

Melansir laman unicef.org berikut hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental agar tetap waras di masa pandemi:

1. Cemas adalah hal yang wajar

Sadari, rasa cemas yang kamu alami bukan hanya terjadi pada dirimu sendiri tapi hampir seluruh remaja di dunia.

Kehilangan momen penting dalam hidup memang berat, jadi tidak salah jika mengalami rasa cemas karena itu merupakan hal wajar.

Menurut psikolog remaja, yang juga penulis best-seller dan kolumnis bulanan New York Times, Dr. Lisa Damour, kecemasan adalah fungsi normal yang sehat dan bisa membuat waspada terhadap ancaman;

Serta membantu untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri.

Sementara itu, untuk mengatasi kecemasan akibat Covid-19 dapat mencari informasi terkini dari sumber yang akurat dan terpercaya seperti situs dan media sosial milik pemerintah atau media yang kredibel.

2. Cari pengalihan

Di dalam hidup tak jarang harus berhadapan dengan kondisi yang sulit untuk dilalui.

Namun, cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah mengenali masalah terlebih dahulu.

Masalah yang timbul bisa hal-hal yang dapat dikendalikan maupun tidak dapat dikendalikan seperti saat ini.

Oleh karena itu, diperlukan pengalihan untuk mengatasinya.

Caranya dapat mencari pelampiasan yang positif dan menemukan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya dengan mengerjakan tugas, membaca buku atau novel, menonton film, memasak, membuat kue, berolahraga, dan lain sebagainya.

3. Temukan cara baru berkomunikasi

Saat ini, berkomunikasi tidak harus dilakukan secara langsung, namun bisa dilakukan dengan memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan keluarga jauh atau teman-teman.

Meski peran media sosial baik, namun jangan berlebihan dalam menggunakannya.

Tetap diperlukan pengaturan waktu atau screen time dalam kehidupan sehari-hari.

4. Fokus pada diri sendiri

Jika sebelum pandemi begitu disibukkan dengan berbagai kegiatan, kini saatnya fokus pada dirimu sendiri.

Kamu bisa memanfaatkan waktu untuk menambah kemampuan dengan cara banyak membaca atau mengikuti kursus online.

Selain itu, juga bisa melakukan hal-hal produktif lainnya untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental.

5. Rasakan perasaanmu

Menurut Dr. Lisa cara terbaik untuk mengatasi rasa kekecewaan adalah dengan membiarkan dirimu merasakan kekecewaan ini.

Tentu perasaan kecewa tidak dapat dipungkiri seperti kehilangan kesempatan untuk mengikuti acara-acara dengan teman, kegiatan untuk meyalurkan hobi, atau pertandingan olahraga.

Namun, hal tersebut dapat diatasi.

Beberapa anak akan menyalurkan perasaannya dengan membuat karya seni, berbicara dengan teman-teman, dan menggunakan kesedihan yang dirasakan bersama sebagai cara untuk merasa terhubung di tengah situai yang tidak bisa bertemu secara fisik.

6. Berbuat baik

Akibat virus Covid-19, beberapa remaja mengalami aksi bullying.

Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi pembela untuk setiap jenis bullying.

Oleh karena itu, disarankan jika menyaksikan ada teman yang di-bully, maka dekati mereka dan tawarkan dukungan.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Tips Kesehatan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini