Orang HIV-positif mungkin tidak memiliki banyak gejala serius selama tahap ini, tetapi biasanya ada sejumlah besar virus dalam darah mereka karena virus berkembang biak dengan cepat.
Gejala akut dapat meliputi demam, panas dingin, keringat malam, diare, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, sakit tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, sariawan di mulut atau alat kelamin.
Baca juga: Ini Pesan Hari AIDS Sedunia 2021 dari Direktur Eksekutif UNAIDS
2. Infeksi HIV kronis
Tahap selanjutnya disebut tahap infeksi kronis.
Tahap ini bisa bertahan selama 10 sampai 15 tahun.
Orang HIV-positif mungkin atau mungkin tidak menunjukkan tanda atau gejala selama tahap ini.
Seiring perkembangan virus, jumlah CD4 menurun lebih drastis.
Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, batuk, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, diare, ruam
3. AIDS
Jika HIV yang tidak diobati berkembang menjadi AIDS, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik.
AIDS meningkatkan risiko seseorang untuk banyak infeksi, termasuk virus herpes yang disebut cytomegalovirus (CMV).
Ini dapat menyebabkan masalah pada mata, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Sarkoma Kaposi, komplikasi lain yang mungkin terjadi, adalah kanker dinding pembuluh darah.
Ini jarang terjadi pada populasi umum, tetapi lebih sering terjadi pada orang dengan HIV lanjut.