TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara mencegah penyakit leptospirosis yang berasal dari penularan air kencing tikus.
Musim hujan terkadang menyebabkan beberapa wilayah terdampak banjir.
Saat banjir, tak sedikit hewan pengerat seperti tikus bermunculan dan sangat berpotensi menularkan penyakit leptospirosis atau penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus.
Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.
Baca juga: Simak Cara Mencegah Banjir dan Penyakit-penyakit yang Sering Muncul di Musim Penghujan
Dikutip dari kemkes.go.id, penularan air kencing tikus ke dalam tubuh manusia sangat potensial saat banjir.
Genangan air yang memasuki setiap sudut rumah memudahkan aliran air kencing tikus masuk ke dalam tubuh manusia.
Melansir kesehatan.kebumenkab.go.id, leptospirosis adalah penyakit bakteri dari genus Leptospira yang menyerang manusia dan hewan.
Berbagai gejala dapat muncul pada manusia, tetapi beberapa di antaranya bisa jadi disalahartikan sebagai sebagai penyakit lain.
Beberapa orang yang terinfeksi bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Leptospirosis dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui hubungan seksual, secara transplasenta dari ibu ke janin, dan melalui ASI ke anak.
Urin pasien yang menderita leptospirosis harus dianggap dapat menularkan penyakit tersebut.
Perlu diketahui, seseorang yang tertular leptospirosis dapat dilihat dari gejala yang terjadi berupa tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi.
Selain itu, apabila tidak diobati, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), kerusakan hati, gangguan pernapasan, bahkan kematian.
Pada wanita hamil, leptospirosis dapat menyebabkan kematian janin, aborsi, lahir mati atau kongenital leptospirosis, tetapi hanya sedikit kasus terkait yang dilaporkan.