News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan dan Cara Pencegahannya

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahaya abu vulkanik bagi kesehatan dan cara pencegahannya, selengkapnya dalam artikel ini.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut bahaya abu vulkanik bagi kesehatan dan cara pencegahannya, selengkapnya dalam artikel ini.

Abu vulkanik yang disebut pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan gunung berapi, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus.

Dilansir dinkes.bantulkab.go.id, batuan yang berukuran besar (bongkah-kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5-7 km dari kawah.

Sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin.

Besar kecilnya abu vulkanik bergantung pada jumlah faktor, seperti konsentrasi partikel di udara yang sebaiknya kurang dari 10 mikron dalam diameter, frekuensi dan lama pemaparan, kandungan abu cuaca, serta kondisi kesehatan seseorang.

Baca juga: BNPB: Gunung Semeru Masih Tertutup Kabut Abu Vulkanik Disertai Hujan Sedang

Baca juga: Pos Pantau Gunung Bromo Rekam Aktivitas Gempa Saat Gunung Semeru Alami Peningkatan Aktivitas

Visual erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Senin (15/3/2021). Pada Selasa (30/3/2021), Sinabung kembali mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1000 meter. (Tribun Medan/Nasrul)

Dampak Abu Vulkanik bagi Kesehatan

1. Gangguan pernapasan

Pernapasan paling mudah terpengaruh abu vulkanik.

Secara umum, efek abu vulkanik pada paru akan menyebabkan iritasi karena bersifat asam.

Iritasi yang terjadi adalah dari saluran pernapasan atas hingga bawah, seperti batuk-batuk atau bersin.

Akan tetapi jika fasenya lebih lanjut, maka bisa menyebabkan sakit tenggorokan, timbunan dahak, sesak napas, juga kekambuhan pada penyakit paru apabila seseorang sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Penyakit tersebut bisa terjadi, jika kejadiannya terus-menerus dan bertahun-tahun.

Akibat lanjutan dari iritasi saluran napas yang terjadi adalah meningkatnya risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

2. Dapat menyebabkan radang paru-paru

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini