News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Layanan Telemedisin Pengelolaan Penyakit Kronis Diharapkan Beri Manfaat Bagi Masyarakat

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan virtual Diskusi Publik Layanan Tatalaksana Penyakit Kronis Terintegrasi dan Inovatif bersama Good Doctor, Rabu (15/12/2021).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data International menunjukkan jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 19.47 juta orang.

Angka tersebut menempatkan Indonesia pada posisi kelima sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak.

Artinya, dibutuhkan kapasitas kesehatan yang memadai untuk masyarakat.

Sementara berdasarkan data dari Riset Kementerian Kesehatan 2020, Indonesia saat ini hanya memiliki sekitar 321.544 tempat tidur rumah sakit untuk melayani populasi sekitar 270 juta orang, atau berarti sekitar 1,2 tempat tidur rumah sakit untuk 1.000 penduduk.

Demikian pula, rasio dokter terhadap populasi hanya 0,38 dokter per 1.000 penduduk.

Hal ini menjadi peluang besar bagi penyedia aplikasi kesehatan untuk memperluas layanan bagi pasien penyakit kronis pada aspek pencegahan.

Sebagai penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi, melalui kerjasama erat dengan Lembaga Riset IDI, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) berinisiatif mempelopori sebuah studi percontohan dalam kerangka sketsa Prolanis.

Baca juga: Terapi Insulin Selamatkan dan Meningkatkan Kualitas Hidup Orang dengan Diabetes

Studi percontohan ini diharapkan dapat mendorong penggunaan dalam telemedisin penanganan penyakit kronis dengan adanya dukungan regulasi yang menyeluruh.

Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr Adhiatma Gunawan, menyatakan, studi percontohan tatalaksana penyakit kronis ini merupakan bagian dari komitmen Good Doctor untuk selalu mendorong sinergi berkelanjutan antara layanan telemedisin dan proses transformasi sektor kesehatan Indonesia secara strategis.

"Kami percaya bahwa telemedisin berpotensi untuk membantu mendorong perkembangan kesehatan pasien, dan bahkan dapat menekan serta mengurangi biaya perawatan kronis BPJS dalam jangka panjang. Kami berharap hasil studi percontohan ini dapat ditindaklanjuti oleh seluruh pemangku kepentingan dalam skala yang lebih besar," ujar dia dalam kegiatan virtual Diskusi Publik Layanan Tatalaksana Penyakit Kronis Terintegrasi dan Inovatif bersama Good Doctor, Rabu (15/12/2021).

Dalam studi percontohan ini, klinik BPJS offline mendapatkan dukungan dari penyedia telemedisin Good Doctor untuk mengukur efektivitas telekonsultasi dalam pemantauan glukosa darah pasien diabetes di klinik BPJS.

Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Urine Berbusa: Penyakit Ginjal, Dehidrasi, hingga Diabetes

Dukungan tersebut meliputi pengingat/pemberitahuan otomatis secara reguler, kontak/tindak lanjut secara reguler, konsultasi online, dan informasi edukatif yang telah dikurasi.

Dalam kurun waktu tiga bulan, pasien mendapat pengingat dari platform telehealth untuk memeriksa dan mengukur glukosa darahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini